Mojokerto ( Sekilasmedia. Com) kasus panjang yang terjadi di Desa Kalikatir membawa dampak Sosial di masyarakat, apalagi kemaren yang viral di Sosial Media maupun Media TV Nasional Adanya Peristiwa Jenasah Lompat pagar yang intinya ada permasalahan sosial perangkat Desa dan Warganya.
Entah apa penyebabnya, dengan sangat arogan perangkat Desa Kalikatir, Kecamatan Gondang , Kabupaten Mokokerto melakukan perbuatan tidak menyenangkan terhadap warganya sendiri, yaitu dengan cara membuat tembok besar menutup akses jalan menuju rumah warganya,” Ungkap Rudy Aktifis GMBI.
,”Penutupan akses jalan tersebut terkait warganya itu dianggap oleh Kepala Desa sebagai warga yang kontra tentang operasional perusahaan tambang batu yang meresahkan dan menghantui pikiran masyarakat akan terjadi longsor dan menimbulkan korban jiwa warga disekitar lokasi ini, lalu menghimpun tanda tangan warga secara sukarela untuk laporan ke Polda Jatim.
Sementara, Laporan warga ke Polda Jawa Timur, diduga ada pihak yang merasa tidak senang dan melakukan penganiayaan terhadapnya , hal ini sudah dilaporkan ke Polsek Gondang dan Polres Mojokerto,” kata Rudy
Hingga sekarang, dalam kenyataanya ada 2 warga yang malah di tahan Pihak Kepolisian,” tandas Rudy.
Upaya penutupan akses jalan bagi warga di kalikatir merupakan Sifat arogan yang intinya tidak menunjukan rasa kemanusiaan dan keadilan bagi warganya.
Dengan Viralnya Jenasah lompat pagar, menggugah beberapa pentolan LSM, Advokad Mojokerto turun gunung membantu penyelesaian masalah tersebut, seperti GMBI Mojokerto Raya langsung terjun ke lokasi bersama pihak polsek Gondang dan berupaya membantu penyelesaian.
Alhasil pada akhirnya Perangkat Desa membongkar Pagar selebar 80cm namun dipasang pintu besi dan di kunci dengan alasan hanya di buka kalau ada orang meninggal saja.
Sejauh ini Pagar telah di buka tetapi masih di kunci itu berarti warga tetap terisolir,” Pangkasnya. (Red)