MOJOKERTO. (Sekilasmedia. Com) Kepala Staf Kodim 0815/Mojokerto Mayor Inf Nuryakin, S.Sos, menjadi salah satu pemateri pada kegiatan Rakor Penanganan Konflik Sosial yang berlangsung di Pendopo Graha Praja Wijaya Pemkot Mojokerto, Jalan Gajah Mada Nomor 145 Kota Mojokerto, Jum’at malam (23/03/2018) malam.
Kegiatan yang diselenggarakan Bakesbangpol Kota Mojokerto bertajuk “Rakor Penanganan Konflik Sosial Bersama RT, RW, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan se-Wilayah Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto Tahun 2018”, dibuka Kepala Bakesbangpol Kota Mojokerto, H. Anang Fahruroji, S.Sos, M.Si, dan dihadiri sekitar 85 orang antara lain Sekretaris Bakesbangpol Kota Mojokerto, Hj. Zuhrini, SE., Kabid Hanbang dan Wasnas Bakesbangpol Kota Mojokerto, Drs. Moch Andy Subono, Kepala Kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Ketua RT dan Ketua RW se-Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.
Dalam pengantarnya, Kepala Bakesbangpol Kota Mojokerto, H. Anang Fahruroji, S.Sos, M.Si, saat membuka Rakor menegaskan, kegiatan Rakor ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan semangat sinergitas dan kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat dalam mengimplementasikan tugas pengabdian masing-masing demi kemajuan Kota Mojokerto dan menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan serta nilai-nilai kebersamaan yang tinggi sambil terus meningkatkan sumber daya manusia.
Kegiatan ini juga dimaksudkan, dalam usaha mengidentifikasi persoalan di Kota Mojokerto yang berpotensi memicu konflik sosial menjelang Pilkada 2018, untuk itu diperlukan kewaspadaan tinggi semua pihak, tandasnya.
Pemateri yang dihadirkan, Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Suharyono, SH., dengan materi Pemetaan Pencegahan dan Penanganan Masalah Konflik Sosial Dalam Pilkada Serentak Tahun 2018, Kasi Pidum Kejari Kota Mojokerto, Triyono Yulianto, SH, dengan materi Penegakan Hukum Dalam Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Walikota.
Pemateri berikutnya yakni Kepala Staf Kodim 0815/Mojokerto, Mayor Inf Nuryakin, S.Sos, dengan materi “Potensi Ancaman Dalam Negeri Dan Upaya Mengatasi”.
Dalam paparannya, Kasdim 0815 menjelaskan bahwa potensi ancaman disintegrasi bangsa sangat memungkinkan terjadi, dilihat dari segi Geografi Indonesia yang sangat luas terdiri dari beribu pulau, Demografi dengan jumlah penduduk yang besar dengan SDM yang belum merata, adanya keanekaragaman dari segi politik, sosial, budaya dan masalah pertahanan dan keamanan negara.
Masih papar Kasdim, potensi ancaman nasional diantaranya proxy war yaitu perang dalam segala aspek berbangsa dan bernegara tanpa diketahui siapa lawan, siapa kawan, dengan memanfaatkan pihak ketiga, umumnya bukan negara (non state). Proxy war ini menyerang semua aspek meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, tegas Kasdim.
Untuk mengantisipasi itu semua, diperlukan upaya mengatasi melalui peningkatan kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta pemantapan ideologi Pancasila. Penguatan Empat Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara harus terus ditanamkan dan dimantapkan melalui pembekalan wawasan kebangsaan di semua strata.
“Tentunya dalam pelaksanaannya harus dikoordinasikan dengan pihak terkait yang ada di wilayah, disini lah perlunya sinergitas TNI – Polri – Pemda Plus Tokoh”, tandasnya.
Menghadapi Pilkada Serentak 2018 ini, tentunya peran dari semua elemen masyarakat sangat diperlukan guna menciptakan suasana yang kondusif. Kasdim 0815 mengajak, peran serta semua komponen masyarakat di semua level demi terwujudnya dan terpeliharanya kondusifitas wilayah terlebih menjelang Pemilukada Kota Mojokerto Tahun 2018.
“Peran bapak-bapak dan ibu-ibu selaku tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat diperlukan untuk mendinginkan suasana, ajak warga untuk berfikir jernih, jangan mau dihasut yang dapat mengarah pada konflik sosial, karena bapak ibu sekalian yang langsung berhadapan dengan warga masyarakat” pungkas Kasdim.(dim/wo)