Sarman di Swiss di kantor FIFA
Reporter: tim
Editor: Siswahyu
JAKARTA (sekilasmedia.com) Indonesia dari waktu ke waktu hingga saat ini sedang berupaya menggali dana ‘tambahan’ yang signifikan untuk menambal ‘kas’ keuangan negara. Berbagai cara pun ditempuh bahkan yang tak populis. Misal kenaikan Pajak Bumi Dan Bangunan, pengurangan subsidi-subsidi termasuk subsidi Bahan Bakar Minyak lebih-lebih listrik yang menjadikan beaya bulanan listrik untuk rakyat kecil sekalipun naik ratusan persen, dan lain-lain.
*MENKEU SRI MULYANI NYATAKAN TIAP RAKYAT INDONESIA TANGGUNG HUTANG RP.13 JUTA*
Masalah yang lebih parah ketika dalam suatu kesempatan Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menyatakan bahwa tiap orang Indonesia, tiap rakyat Indonesia, menanggung hutang Rp.13 juta per jiwa. Jika dikalikan sekitar 262 juta jiwa penduduk Indonesia? Jika seperti itu maka hutang Republik Indonesia adalah sekitar Rp.3.406 Triliun. Hutang tersebut hingga kini belum terbayar lunas. Disisi lain nilai Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara atau APBN hanya sekitar Rp.2.000 Triliun lebih sedikit.
Situasi kondisi itu boleh saja dicoba diatasi dengan cara-cara konvensional oleh para anggota kabinet dan Presiden Joko Widodo. Tapi sampai kapan? Belum lagi jika kian banyak langkah-langkah tak populis yang dilakukan sehingga bisa akan terus-menerus menggerus tingkat popularitas dan elektabilitas Presiden RI Joko Widodo jika ingin maju lagi menjadi Capres pada Pemilihan Presiden tahu 2019.
*SARMAN EL HAKIM MINTA PRESIDEN JOKOWI NYATAKAN INDONESIA SIAP JADI HOST WORLD CUP*
Sarman El Hakim tokoh bola nasional dari Masyarakat Sepakbola Indonesia, MSBI, mempersilakan para anggota kabinet jika masih terus menempuh cara-cara konvensional untuk menambal APBN tersebut. Namun Sarman El Hakim juga mengharapkan agar selektif agar tak kian memberatkan rakyat dan agar juga tidak kian merugikan popularitas dan elektabilitas Presiden RI Joko Widodo.
Untuk itu Sarman memberikan salah satu solusi terobosan kepada pemerintah Indonesia, agar meringankan beban Presiden Jokowi dan tak menggerus elektabilitasnya. Salah saru caranya Sarman El Hakim minta agar Presiden Jokowi menyatakan kesediaannya jika Indonesia menjadi host FIFA World Cup 2022. Agar Indonesia dimasukkan bidding ulang untuk penentuan penggantian Qatar sebagai tuan rumah sepakbola Piala Dunia 2022. Apalagi Qatar sedang diembargo oleh negara-negara Arab karena diduga terlibat ISIS. Hal lainnya, ketika memenangkan bidding menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 jelas-jelas Qatar terindikasi melakukan suap dimana hal tersebut sangat diperangi oleh FIFA selaku organisasi sepakbola tertinggi di dunia.
*KENAPA MASALAH INDONESIA BISA DIATASI DENGAN MENJADI HOST FIFA WORLD CUP 2022?*
Lantas timbul pertanyaan, untuk mencari solusi penambahan pendapatan NKRI kok dengan cara menjadi tuan rumah sepakbola Piala Dunia 2022? Apa alasannya? Kenapa harus jadi tuan rumah sepakbola Piala Dunia 2022? Menurut Sarman El Hakim dengan menjadi host World Cup maka akan didapat banyak manfaat dan keuntungan.
Pertama, dengan menjadi tuan rumah World Cup maka akan menjadikan rakyat Indonesia tergerak menjadi bersatu karena sepakbola. Apalagi dari jumlah penduduk Indonesia yang 262 juta jiw itu sekitar 172 juta jiwa adalah penggemar aktif sepakbola. Kedua, dengan menjadi tuan rumah World Cup maka akan merangsang percepatan yang luar biasa untuk pembenahan pembinaan sepakbola di Indonesia, karena menjadi sorotan dunia sehingga jauh lebih terpacu untuk berprestasi.
*SEBELUM JADI HOST WORLD CUP 2022 MAKA AKAN JADI HOST PIALA KONFEDERASI 2021*
Menurut Sarman El Hakim, yang ketiga, jika Indonesia bisa menjadi tuan rumah World Cup 2022 maka juga akan menjadi tuan rumah Piala Dunia ‘Kelas-Dua’ yang merupakan ajang pemanasan World Cup yang dikenal sebagai Piala Konfederasi yang biasanya dilaksanakan satu tahun sebelum World Cup. Jika World Cup tahun 2022 maka Piala Konfederasi dilaksanakan tahun 2021.
Sebagai catatan Sarman El Hakim memberi contoh yang terjadi ketika Brasil menjadi tuan rumah World Cup 2014 maka pada tahun 2013 Brasil juga menjadi tuan rumah Piala Konfederasi. Dari hasil Piala Konfederasi saja Brasil meraup keuntungan sekitar Rp.105 Triliun. Tentu lebih besar lagi yang akan didapat dari World Cup. Jika Indonesia menjadi tuan rumah Piala Konfederasi tahun 2021 dan dilanjutkan Piala Dunia tahun 2022 diperkirakan keuntungan finansial yang didapat akan melebihi dua kali lipat yang terjadi di Brasil. Untuk itu Sarman El Hakim minta Presiden Jokowi segera menyatakan Indonesia siap menjadi Host World Cup 2022. Jangan terlambat! Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926.
