
Reporter: tim
SURABAYA (sekilasmedia.com) Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dalam berbagai kesempatan, juga saat memberikan penghargaan atlet berprestasi peraih medali Asian Games 2018, mengungkapkan bahwa penghargaan ataupun bonus yang diberikan tetaplah tidak terlalu ada artinya dibandingkan proses pengorbanan para atlet beserta keluarganya dari waktu ke waktu. Berbagai bentuk pengorbanan dilakukan para atlet beserta keluarganya, dalam waktu yang panjang bertahun-tahun termasuk dana, tenaga, pikiran dan lain-lain. Kurang-lebih hal tersebut dikutip kembali oleh R.Tri Harsono Forum Peduli Indonesia-Sehat Olahraga/FPI-SO dalam diskusi terbatas di Surabaya beberapa waktu lalu.
*DALAM BEBERAPA WAKTU INI BANYAK PIHAK BERI BONUS ATLET BERPRESTASI, NAMUN BELUM BERI APRESIASI ATLET MASA LALU DAN ATLET LEBIH MUDA YANG SEDANG PROSES RAIH PRESTASI*
Padahal menurut R.Tri Harsono, dalam beberapa waktu ini tak jarang banyak pihak yang kemudian berduyun-duyun untuk memberikan bonus kepada atlet yang berprestasi misal terhadap atlet lari 100 meter Lalu Mohammad Zohri dan para peraih medali Asian Games 2018 namun justru melupakan para atlet sebelum-sebelumnya yang sudah lebih dulu berprestasi namun pada era ketika belum ndikenal ‘booming-bonus’. Sehingga banyak mantan atlet yang terlantar. Begitulah perhatian kepada para mantan atlet sebelumnya.
Masih menurut R.Tri Harsono berlandaskan pernyataan Menpora Imam Nahrawi, berarti pula banyak pihak yang belum memahami esensi pernyataan Menpora Imam Nahrawi. Bahkan menurut R.Tri Harsono masih terlalu banyak instansi terkait yang suka main klaim atas suatu prestasi anak atau pelajar misal, meskipun nyaris tak pernah punya andil ataupun kepedulian yang memadai.
*R.TRI HARSONO BERHARAP BANYAK PIHAK PEDULI PEMBINAAN ATLET TERMASUK SIMON JONATHAN EXTRA JOSS, PIETER TANURI CORSA-ACHILLES, MASPION, BANK JATIM, BANK BNI DLL*
Padahal menurut R.Tri Harsono, kepedulian juga harus ditujukan kepada para atlet generasi muda (lebih muda, red.) yang sedang proses meraih prestasi demi prestasi untuk fondasi menuju prestasi yang lebih fenomenal. Menurutnya keberhasilan para atlet Indonesia dalam Asian Games 2018 diharapkannya memicu lebih banyak pihak peduli pada proses pembinaan atlet, termasuk sponsor yang selama telah peduli diharapkannya untuk lebih meningkatkan kepeduliannya misal Simon Jonathan Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe (Extra Joss dll, red.), Pieter Tanuri PT Multistrada Arah Sarana (produsen ban Corsa dan Achilles, red.), Alim Markus Maspion, Bank Jatim, Bank BNI dan lain-lain.
Kepedulian oleh pihak lain terkait memang masih sangat kurang. Bahkan masih terjadi di berbagai daerah. Termasuk yang dialami tim sepakbola SMPN 2 Kota Mojokerto yang Juara 1 Gala Siswa Indonesia Kota Mojokerto (dibawah pimpinan plt.Kasek Mulib, red.), yang karena Juara 1 Kota Mojokerto maka akan menuju Babak Provinsi Jatim yang akan diputar di Gresik tanggal 24-26 September 2018. Namun kekurangan dana dan kurang dukungan pihak terkait, sehingga wali murid yang enggan disebut namanya sempat mengungkap gerakan anak-anak yang mengedarkan kardus untuk membantu mencari sumbangan. “Barangkali ada pihak peduli atau sponsor, mohon kami didukung,” ungkap Wali Murid yang enggan disebut namanya. Padahal Piala Juara 1 Gala Siswa Indonesia telah diserahkan Kadiknas kepada tim sepakbola SMPN 2 Kota Mojokerto yang diwakili Ahmad Dzaki Akmal Yuda (Akmal, red.) yang juga pesepakbola Bhayangkara FC U14-U15 yang dibawah naungan Bhayangkara FC Liga 1. Nah lho. Polling, pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926.