MASALAH TAMBANG KAPOLRES LUMAJANG LEBIH BERPIHAK PADA MASYARAKAT


LUMAJANG, Sekilas Media.Com
Menyikapi soal konflik laju kendaraan muatan hasil pertambangan bukan logam mineral dan batubara yang terjadi di sejumlah poros jalan kabupaten dan jalan desa yang berada di Kec. Candipuro dan Kec. Pasirian, Kapolres Lumajang AKBP. DR. Muhammad Arsal Sahban, S.H., S.I.K., M.M., M.H., mengatakan pihaknya bakal lebih berpihak kepada Masyarakat, yang selama ini tidak bisa menikmati fasilitas insfratruktur jalan dengan nyaman karena jalanan padat penduduk yang dilalui Dumd Truck (DT) bermuatan hasil tambang sangat mengganggu, kerusakan badan jalan dimana-mana, gemuruh dan getaran lalu lalang DT, debu serta kepadatan kendaraan besar bermuatan pasir sangat membahayakan bagi pengendara lain.

“Dari keterangan warga yang kami mintai keterangannya, perhari kendaraan bermuatan pasir itu yang lewat bisa mencapai 700 sampai 1000 unit”, Ujarnya, Jumat (23/11/2018).

Beberapa hari yang lalu Warga Dusun Bulak klakah dan warga Dusun Urang gantung Desa Jarit, Kec. Candipuro kompak menutup akses jalan kabupaten yang melintas dikedua dusun tersebut, pasalnya sebuah issu medsos yang sempat viral menjelaskan jalan alternatif muatan hasil tambang dari desa Jugosari bisa melintasi dijalan kedua dusun tersebut, dijelaskan pula dalam postingan tersebut bahwa warga kedua dusun tersebut mudah diatur. Setelah warga murka dan menutup akses jalan yang kerap dilalui kendaraan tambang, kemudian disepakati jalan alternatif sementara DT bisa melewati Dusun Sidomoro, Desa Kalibendo, Kec. Pasirian, namun tak berselang lama, warga dusun Sidomoro juga menutup akses jalan tersebut dengan alasan bukan jalan tambang.

BACA JUGA :  Tambang Sedotan Pasir Ilegal di Kaligedok Kediri Makin Marak

Akibat sejumlah akses jalan kendaraan tambang ditutup oleh warga Desa Jarit, lalu terdengar isu bahwa warga desa Jugosari yang bertepatan dengan lokasi tambang bakal melakukan penyerangan terhadap warga desa Jarit untuk membuka kembali jalan yang diblokade oleh warga setempat, tidak mau kecolongan Kapolres Lumajang langsung terjun kelokasi jalanan di Desa Jarit dan Desa Jugosari bersama sejumlah personilnya.

“Kami coba mendekati warga dengan persuasif, agar warga tidak mudah terprofokasi oleh isu dari ulah kepentingan kelompok atau perorangan”,Jelasnya.

Kapolres Lumajang AKBP. DR. Muhammad Arsal Sahban, S.H., S.I.K., M.M., M.H.,juga memerintahkan anggotanya untuk langsung menangkap para pelaku profokator yang sengaja memprofokasi agar warga saling bentrok.

BACA JUGA :  Potret Mbah Kamah, Warga Miskin Yang Tak Dapat Bantuan Dari Pemerintah

“Anggota kami sudah saya perintahkan untuk menangkap langsung para profokator yang terbukti dengan sengaja memprofokasi warga”, Tegasnya.

Masih menurutnya, banyak masyarakat yang mengais rejeki dari Pertambangan, sehingga pihaknya langsung berkoordinasi dengan stageholder yang ada terlebih kepada bupati Lumajang untuk mengumpulkan para pekerja tambang agar saling berkoordinasi mencari jalan keluar terkait permasalahan ini.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Bpk Bupati agar beliau mengumpulkan para pengusaha tambang untuk mencari solusi”,Pungkasnya.(Shelor)