KEPALA DESA TUMPUKRENTENG DIDUGA TERLIBAT KASUS PEMBUNUHAN

 

MALANG,Sekilasmedia.com – Polres Malang bersama Polsek Turen mengungkap kasus pengeroyokan terhadap Juari 41thn, Polisi berhasil melakukan terhadap pelaku Sabtu dini hari kemarin. Jumlah ada 18 orang yang diamankan. 18 orang-orang itu semuanya adalah warga Desa Tumpukrenteng, Kecamatan Turen. Mereka satu desa dengan korban Juari. Bahkan, salah salah satunya adalah Kepala Desa Tumpukrenteng, Helmiawan Khodidi.
“Kepala desanya ikut terlibat. Dia juga sudah diamankan bersama pelaku lainnya,”
Indikasi komunikasi Kades Tumpukrenteng, makin menguat .
Berdasarkan informasi yang digali dari beberapa sumber, aksi pengeroyokan didasari karena rasa sakit hati. Para pelaku geram dengan sikap korban. Pasalnya, selama ini Juari dikenal sebagai preman.
Beberapa orang merasakan sakit hati lantaran, Juari kerap membuat keresahan di masyarakat. Juari sering memalak warga. Istri kepala desa juga pernah dipalak oleh korban.
Mungkin karena tingkah laku Juari yang cukup meresahkan arti, akhirnya warga keputusan untuk menghabisinya. Sebelum korban mengeroyok, dan korban yang baru diberi kepala desa. Dan tindakan warga pun diizinkan, dengan catatan aksinya dilakukan dengan rapi.
“Beberapa hari sebelum kejadian, warga dengan kepala desa untuk meminta izin. Dari situlah akhirnya terjadi pengeroyokan,” lanjutnya.

BACA JUGA :  Dari 182 Perusahaan Legal di Indonesia, Salah Satunya PT Amoeba Internasional

Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, meminta membenarkan hal tersebut. Namun Ujung masih belum merinci jumlah pelaku yang diamankan, termasuk motifnya.
“Masih dalam pemeriksaan. Punya jelas dulu peran masing-masing pelaku,” tegas Ujung.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Adrian Wimbarda, cadangan juga mengatakan bahwa masih dalam pemeriksaan. “Nanti dulu, sudah selesai ujian dan peran masing-masing jelas, kita akan rilis,” ucapnya.
Sementara itu, penjagaan terhadap para pelaku yang melibatkan puluhan personil gabungan.Satu orang yang melakukan hal yang sama digrebek, akhirnya ke arah Polres Malang. Minggu dini hari, Juari meregang nyawa. Dia dikeroyok kelompok orang tak dikenal, tinggal di rumah adiknya, Farida, di Desa Tumpukrenteng, Turen. Juari dipukuli secara membabi buta di hadapan Jamiatul Masamah, juga adik dan adiknya, Farida.
Juari menjadi korban pengeroyokan, sesaat setelah menonton kuda lumping di Wajak. Tubuhnya diseret keluar rumah, kemudian dipukuli bertubi-tubi. Korban meregang nyawa karena adanya berbagai luka robek di kepala dan punggungnya. Pungkasnya. (mat).