Daerah  

RDP DPRD Kota Mojokerto Bersama Dinas Kesehatan Dan BPJS.

Ft. Saat rapat dengar pendapat berlangsung bersama dinas kesehatan dan BPJS.

 

Mojokerto, Sekilasmedia. Com-Rapat dengar pendapat kembali digelar DPRD Kota Mojokerto, kali ini Rabu (6/2/2019) rapat dilakukan bersama Dinas Kesehatan Kota Mojokerto dan BPJS Cabang Mojokerto, di ruang gedung DPRD Kota Mojokerto.

Wakil ketua DPRD Kota Mojokerto menyampaikan bahwa masih banyak ditemukan warga Kota Mojokerto yang belum memiliki kartu BPJS, juga ditemui banyak penderita demam berdarah pada saat ini, ” ungkapnya.

Dari informasi yang didapat penderita DBD di Kota Mojokerto faktanya semakin meningkat, hal ini sangat berbeda dengan data yang dimiliki oleh dinas kesehatan justru malah semakin menurun.

,” Selain itu kami juga meminta data jumlah anggota Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan tupoksinya menurut SK Perwali itu bagaimana isinya, saat kegiatan PSN apa hanya difokuskan dikamar mandi untuk melihat jentik nyamuk, apakah tidak ada upaya lain dengan cara melihat genangan air yang ada di Pot-pot warga, atau pada genangan lain yang ada sekitar rumah warga, ” bebernya.

BACA JUGA :  Kapolres Pamekasan Kembali Lakukan Zoom Meeting dengan Kapolri, Gencarkan Vaksinasi Capai Target 70 Persen

Harapan kami, lanjut Junaedi, jangan sampai ada lagi pasien yang harus menunggu untuk ditangani perawatannya ketika terserang DBD, dikwatirkan pasien ini keburu kritis dan secepatnya segera dapat pertolongan.

Ketua DPRD Kota Mojokerto Febriana meldyawati juga menambahkan soal pelayanan masyarakat dirumah sakit khususnya kelas tiga yang di cover Pemkot kamarnya penuh, apakah memang rationya tidak seimbang dan tidak adanya keadilan untuk pelayanan peserta BPJS kelas 3.

Hal ini langsung ditanggapi Kepala Cabang BPJS Mojokerto Dr Dina Diana permata, mengatakan bahwa persediaan kamar inap di kota Mojokerto jumlahnya 412 kamar, ini khusus untuk kelas 3, sebetulnya sudah cukup.

,” Berhubung kadang kala ada pasien yang datang dari luar Kota Mojokerto juga harus dirawat, sebab mereka juga peserta BPJS, itulah penyebab kekurangan tempat inap, ” jelasnya.

BACA JUGA :  Peringati Hari Bela Negara Ke 76, Pemkot Probolinggo Gelar Upacara

Sementara itu Kepala Dinas kesehatan Kota Mojokerto Cristina Indah Wahyu menyampaikan sebenarnya yang kita lakukan pelayanan DBD itu ada pedomannya yang dikeluarkan menteri kesehatan.

Pembasmian sarang nyamuk juga sudah dilakukan dalam seminggu dua kali hasilnya juga cukup baik disetiap tahun penderita DBD Kota Mojokerto selalu turun, “tutupnya. (wo/ADV)