
Tabanan Bali, Sekilasmedia.com – Nasib naas menimpa Nyoman Sandiasa alias Robert (59), tukang potong kayu asal Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, ia ditemukan tewas di bawah pohon bayur dengan posisi telungkup dari telinga mengeluarkan darah.
Informasi berhasil dihimpun, Robert meninggal dunia, saat memotong kayu bayur di kebun milik Putu Sumerti alias byang Merti (65) warga dari Banjar Bengkel Kawan, Desa Bengkel, Kecamatan Kediri, Tabanan, Kamis (4/4) kemarin, sekira pukul 11.00 Wita.
Sementara itu, sumber kepolisian mengatakan, peristiwa itu terjadi, bermula saat I Wayan Pentra (58) asal desa Bengkel, disuruh byang Merti memotong kayu bayur. Yang sekira pukul 08.00 Wita, I Nyoman Sudirman (50) tukang mesin sensor asal Banjar Pangkung Pejaten, Kediri, datang menemuinya. Setelah dicek lokasinya, meminta Sudirman untuk mencarikan tukang potong kayu.
” Akhirnya menghubungi korban untuk dimintai bantuan. Yang tak lama berselang sekitar pukul 10.30 Wita, korban datang ke lokasi, ” ujar sumber Kepolisian Tabanan, Jumat (5/4).
Setelah menyepakati harga dengan kedua saksi korban pergi mebanten, yang kemudian bersama-sama melakukan pemotongan pohong. Saksi Pentra naik keatas sambil memikul potongan kayu yang sudah dipotong. Sedangkan saksi Sudirman melanjutkan menyensor potongan kayu yang jaraknya 20 meter dari korban memotong kayu.
” Beberapa menit kemudian Sudirman menyuruh Pentra untuk melihat korban. Karena dari tadi tidak terdengar ada suara orang memotong kayu, ” jelas sumber.
Pentra pun beranjak menyusuri jalan setapak kebun, yang kemudian langkahnya terhenti karena kaget melihat tubuh korban berada di bawah pohon, dengan posisi telungkup kepala menghadap arah tenggara, yang telinga sebelah kanan mengeluarkan darah.
” Mendapati itu, Pentra berteriak minta tolong sambil memanggil Sudirman. Kemudian menghubungi kepala dusun dan bersama sama melapor ke Mapolsek Kediri, ” pungkasnya.
Guna proses penyelidikan pihak polisi langsung turun melakukan olah TKP, dan meminta keterangan saksi-saksi. Kemudian membawa jenazah korban ke RSU Tabanan untuk dilakukan visum. Sementara keluarga korban mengiklaskan kejadian tersebut merupakan musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi.(soni).