Gresik, Sekilasmedia.com – Libur Lebaran hampir tiba. Sudah saatnya mudik ke kampung halaman bertemu keluarga. Jika kebetulan Anda mudik melewati Gresik, tidak ada salahnya berburu kuliner khas di sini.
Kuliner khas Kota Gresik ini sekilas mirip pempek lenjeran karena bentuknya yang lonjong. Warnanya putih, dibungkus daun dan berbau khas ikan. Ada pula yang bilang seperti cireng. Warga pesisir Gresik menamainya Bonggolan. Rasanya gurih, enak, dan kenyal. Makanan ini sudah familiar di telinga masyarakat Gresik.
Jajanan ini terbilang langka dan hanya ditemukan di daerah Gresik, khususnya Gresik Utara. Mulai daerah Pulau Mengare, Kecamatan Bungah, Kecamatan Manyar sampai di Daerah Sidayu. Masyarakat Sidayu sangat menggemari jajanan ini, selain digunakan sebagai camilan, bisa juga sebagai lauk dan kerupuk ikan. Sidayu adalah kawasan usaha perikanan, daerah ini juga termasuk aliran Bengawan Solo.
Dulu penduduk daerah setempat kebanyakan bekerja sebagai nelayan atau usaha bertambak. Ide awal pembuatan camilan ini dari keinginan penduduk dalam mengolah ikannya kembali agar tidak merugi.
Akhirnya mereka mencoba mencampur ikan dengan bahan- bahan yang sudah disediakan. Jadilah bulatan-bulatan panjang yang mirip batang pohon. Dari situlah penduduk setempat menyebutnya Bonggolan yang diambil dari bahasa Jawa Bonggol.
“Hemm, siapa ya di sini yang doyan banget sama Bonggolan? Salah satu jenis jajanan khas Gresik yang terbuat dari bahan baku ikan. Rasanya gurih, enak dan kenyal. Tentu sudah sangat familiar bagi warga setempat. Jajanan ini sudah banyak di gemari.
Pembuatan camilan ini hanya perlu sedikit bahan, di antaranya tepung kanji, tepung terigu, bawang merah dan bawang putih, sedikit penyedap rasa, dan sari ikan (biasa menggunakan ikan jenis Payus atau Plaosan yang masih satu keluarga dari ikan Badeng) untuk menambah kenikamatan camilan ini.
Proses pembuatannya mudah, haluskan bawang putih dan garam. Kemudian campur dengan kanji. Setelah tercampur masukkan air panas secukupnya sembari diaduk. Jika masih lembek, tambahi lagi kanjinya hingga halus.
Terakhir, bentuk seperti lontong dan bungkus dengan daun pisang, lalu kukus hingga matang. Mengukusnya harus benar-benar matang, kalau tidak tengahnya masih mentah.
Untuk kuahnya biasanya menggunakan kuah tauco seperti kuah pempek, atau bisa juga dicocol dengan bumbu kacang. Dapat juga diiris tipis-tipis dan dijemur sampai kering, lalu jadi kerupuk mentah yang siap digoreng.
Selama bulan Suci Ramadan, jajanan ini bisa didapat di sepanjang Jalan Raya Perumahan Gresik Kota Baru (GKB). Banyak penjual di tepi jalan raya yang memasang papan nama menjual Bonggolan. Harganya juga bervariasi dan terjangkau antara Rp6.000 hingga Rp8.000 per bungkus.(Huf/sh).