
Probolinggo, Sekilasmedia.com – Potensi komoditas kopi yang ada di Kabupaten Probolinggo telah memasuki babak baru dan bisa disejajarkan dengan daerah lain penghasil kopi yang selama ini banyak dikenal. Pasalnya masyarakat kabupaten ini utamanya yang berada di Kecamatan Krucil dalam beberapa tahun ini telah mengembangkan potensi kopi jenis Arabika yang mempunyai nilai jual cukup tinggi.
Hal ini diapresiasi dengan diadakannya Festival Petik Merah Kopi Krucil yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DPKH) dan Disporaparbud (Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan) di sebuah areal kebun kopi di Desa Bermi Kecamatan Krucil, Sabtu (29/6/2019) pagi menarik perhatian masyarakat dan para insan kopi dari dalam maupun luar Kabupaten Probolinggo.
Pada festival tersebut para pengunjung tidak hanya merasakan sensasi panen kopi di lereng pegunungan, namun juga berkesempatan mendapatkan materi tentang budidaya dan teknik pengolahan kopi yang tepat dari beberapa narasumber yang kompeten dalam bidang pengelolaan dan budidaya tanaman kopi. Nampak hadir dalam kegiatan tersebut, Sidik Widjanarko Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunann mewakili Bupati Tantriana Sari, unsur Polri, TNI, DPRD, PPL serta masyarakat kabupaten ini larut dalam panen raya kopi yang berada dilokasi tersebut.
Kepala DKPP Kabupaten Probolinggo, Nanang Trijoko Suhartono mengemukakan bahwa ramainya kunjungan pada festival tersebut merupakan indikator bahwa kopi Krucil saat ini benar-benar menjadi primadona. Tidak hanya bagi para penikmat kopi saja, namun juga para pelaku usaha dan petani kopi.
Tingginya animo peminat kopi seperti ini menurut Nanang diharapkan akan turut merangsang munculnya pengusaha-pengusaha kopi baru dihilir yang menggunakan bahan baku kopi lokal. Dengan begitu permasalahan pemasaran yang sering dikeluhkan petani kopi akan terselesaikan.
Dampak dari kegiatan ini sangat menguntungkan bagi para petani di hulu, sehingga petani dapat termotivasi untuk melakukan budidaya secara maksimal serta pengolahan pasca panen secara tepat. Karena mereka tahu para penikmat kopi sejati selalu mencari kopi yang berkualitas, ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto menuturkan untuk meningkatkan daya tarik wisata di Kabupaten Probolinggo, pihaknya kedepan akan selalu berupaya melahirkan terobosan dan inovasi-inovasi pariwisata yang sesuai dengan potensi yang dimiliki pada masing-masing destinasi wisata.
Alhamdulillah melalui konsep wisata kebun seperti ini ternyata masyarakat sangat antusias, terlihat dari banyaknya pengunjung dari berbagai kalangan. Konsep ini akan kami coba kembangkan di lima wilayah kecamatan penghasil kopi lainnya karena dampaknya dapat dirasakan langsung oleh petani dan penggiat wisata setempat, ujarnya.
Mudah-mudahan potensi yang diyakini mempunyai dampak positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat ini, khususnya dalam budidaya tanaman kopi ini akan dapat terus berjalan.pungkas Nanang Trijoko Suhartono. (Rul/Sf)