Surabaya, Sekilasmedia.com – aksi gabungan itu mahasiswa itu di empat titik yaitu di kantor DPRD Provinsi Jawa Timur, yang berlokasi di Jalan Indrapura Surabaya, kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan, Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo, dan kantor DPRD Kota Surabaya di Jalan Yos Sudarso. Ribuan mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta akan menggelar aksi gabungan mahasiswa se-Surabaya pada Kamis, (26/9/2019) di depan gedung DPRD Jawa Timur.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, M.Luthfi Hardiawan menuturkan, BEM se-Surabaya baru melakukan gelar aksi demo lebih besar pada Kamis karena bertepatan dengan kamisan. Hal ini sebagai salah satu penggambaran duka mahasiswa atas apa yang terjadi di Indonesia dan merupakan hasil kesepakatan bersama.
Aksi gabungan mahasiswa ini diperkirakan akan diikuti hingga ribuan mahasiswa. Oleh karena itu, pihaknya juga akan terus berkonsolidasi sehingga aksi tersebut tidak disusupi oleh pihak-pihak lain yang tak bertanggung jawab. Kami adakan konsolidasi terus menerus untuk mengetahui pihak-pihak yang turut serta dalam aksi kami ini. Estimasi peserta 8.000-10.000 orang,”
secara garis besar ada delapan isu yang ditekankan dalam aksi gabungan tersebut. Hal itu antara lain menolak RUU KUHP, UU KPK, RUU Pertanahan, RUU Ketenagakerjaan, mendukung RUU penghapusan kekerasan seksual (RUU PKS).
Selain itu, menolak dwifungsi aparat, menyelesaikan kebakaran hutan dan lahan serta menolak represifitas aparat atas kemanusiaan di Papua.
Aksi gabungan ini akan diikuti sejumlah BEM se-Surabaya. “Sejauh ini yang sudah fix dari Unair, UINSA, Ubhara, PPNS PENS, dan masih masih banyak. Redaksional tuntutannya sedang dirumuskan,” kata dia.
Ia menambahkan, tuntutan ini juga berkaitan dengan proses sejumlah rancangan undang-undang (RUU) yang kilat dan pasal-pasal yang dirasa sangat aneh. ( Eko )