
Sidoarjo, Sekilasmedia.com – Upaya penanganan bencana pada saat ini, mengalami perubahan paradigma maupun tindakan,yaitu dengan menitikberatkan pada partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana. Jadi masyarakat bukan hanya sekedar menjadi korban atau objek dari bencana namun juga sebagai pelaku dari penanggulangan bencana.
kepala PLN sidoarjo Hasan, mengatakan masyarakat sebagai pihak yang terkena dampak bencana, harus diberdayakan dengan pengetahuan dan ketrampilan yang memadai, sehingga mampu melakukan upaya upaya penanganan dampak bencana dan pengurangan resiko. Baik rawan bencana seperti banjir, longsor, gempa bumi, gunung meletus, gelombang pasang/tsunami dan dimana masyarakatnya mudah bekerjasama (bergotong royong) untuk melaksanakan upaya mitigasi atau pengurangan resiko.” bilangnya singkat
Kades Barengkrajan dalam sambutannya mengatakan penanganan bencana sekarang ini adalah termasuk Kesiapsiagaan Bencana berbasis masyarakat. program berbasis masyarakat yang mendorong pemberdayaan kapasitas masyarakat untuk menyiagakan diri dalam mencegah serta mengurangi dampak dan resiko bencana yang terjadi lingkungannya terutama di wilayah Desa Barengkrajan yang saat ini terdampak bencana alam angian kencang.
Acara sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam merespon dan memitigasi dampak / risiko bencana serta meningkatnya taraf kehidupan dan ekonomi masyarakat. Melalui konsep, bahwa risiko bencana selalu ada dan tinggi dengan adanya bahaya dan kerentanan di masyarakat, maka risiko dapat dikurangi dengan peningkatan kapasitas yang ada di masyarakat pula, dan upaya pengurangan risiko bencana adalah dengan peningkatan kapasitas masyarakat dan mengurangi kerentanan yang ada di masyarakat.” Pungkasnya.(sud)