
LUMAJANG, Sekilasmedia.com – Maraknya pemberitaan Gunung semeru yang konon katanya sedang mengalami eropsi dengan membawa material abu vulkanik. Namun berita tersebut nampaknya disangkal Iptu. Basuki Rahcmad, S.H., selaku Kapolsek Pronojiwo, Polres Lumajang, Jawa Timur. Kamis, (23/01/2020).
Iptu Basuki Rachmad, menegaskan, bahwa semua itu tidak benar adanya. Dan artinya berita yang telah disampaikan sepertinya berlebihan, dan pihaknya juga menyangkal dengan beredarnya berita tersebut.
“Sampai saat ini kegiatan aktifitas Gunung Semeru belum membahayakan penduduk, namun kewaspadaan harus terus terjaga, mengingat bencana letusan semeru bisa terjadi setiap saat. Sedangkan berita tanpa adanya dasar data adalah Hoax, kami 24 jam penuh melakukan pengamatan dengar peralatan yang canggih, “Tegasnya.
Masih menurutnya, bahwa pihaknya terus menjelaskan agar tidak percaya dengan berita eropsi Gunung Semeru hingga membawa material abu vulkanik.
“Selama saya bertugas di Pronojiwo tidak pernah menerima laporan warga tentang bahaya maupun adanya dampak eropsi Gunung Semeru. Informasi pihak pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi (PVMBG) juga tidak pernah kami terima terkait eropsi Gunung Semeru seperti yang telah diberitakan, “Tambahnya.
Sukarno, yang merupakan dari petugas pos pemantau, maupun sebagian dari tim relawan bencana wilayah Pronojiwo juga menyampaikan, bahwa situasi dan kondisi kali ini sedang berada diposisi zona aman.
“Sementara ini, wilayah supiturang sampai Pronojiwo posisi aman dari erupsi Gunung semeru, bahkan untuk cuacanya mendung dan baru saja gerimis,”Ujarnya.
Adapun beberapa keterangan resmi dari (PVMBG), yang diterima pihak Mapolsek Pronojiwo Polres Lumajang, bahwasannya sampai saat ini kegiatan aktifitas Gunung Semeru berada diposisi aman. Dan untuk keterangan yang diterima sebagai berikut.
“1. Status Gunung Semeru masih berada di level II waspada. (2). Bahwa aktifitas letusan merupakan kegiatan rutin selama 20 s/d 25 menit sekali terjadi letusan. (3). Sejauh ini letusan belum membahayakan buat penduduk yang bermukim disekitaran Gunung Semeru. (4). Abu Vulkanik sangat berbahaya bagi penerbangan.(5).Kami dari PVMBG sudah merbitkan VONA sebagai informasi sebaran abu vulkanik. (6). Guguran lava pijar memang sering terjadi karena posisi yang tidak satabil”
“Dan untuk meteorologi:cuaca cerah, mendung, dan hujan, angin bertiup lemah hingga sedang ke- arah utara, timur, selatan, dan barat. Suhu udara 23-30 °C.”
“Vidual: Gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Letusan teramati 1 kali tinggi asap kl 300 m warna asap putih tebal condong ke arah barat, hujan terjadi 2 kali gerimis.”
“Kegempaan letusan: Jumlah : 32, Amplitudo : 11-23 mm, Durasi : 55-160 detik. Dan guguran: Jumlah : 6, Amplitudo : 2-13 mm, Durasi: 50-125 detik. Hembusan: (Jumlah : 3, Amplitudo : 3-9 mm, Durasi : 45-55 detik). Tektonik Jauh: (Jumlah: 2, Amplitudo : 4-22 mm, S-P: 39 detik, Durasi: 110-440 detik).”
“Rekomendasi: (1). Masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km, dan wilayah sejauh 4 km disektor lereng selatan-tenggara kawah aktif, merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas (2). Mewaspadai gugurnya kubah lava di kawah Jongring Seloko, “Pungkasnya.(Shelor /Tim)