Probolinggo, Sekilasmedia.com – Demi memberikan rasa tenang kepada masyarakat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo melakukan penyemprotan cairan disinfektan di fasilitas umum, yakni 27 titik halte bus dan masjid-masjid di pinggir jalan.
Jumat (20/03) sebanyak 3 tim gabungan dari BPBD dan PMI serta Dinas Perhubungan menyisir semua lokasi dimulai pukul 07.00. Seperti yang terlihat di Bundaran Gladak Serang, salah satu ikon Kota Probolinggo, bangku besi dan pembatas kolam pun disemprot oleh petugas. Kemudian petugas bergeser ke halte di SMA Negeri 4 dan halte di SMPK Mater Dei Jalan Panglima Sudirman.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo Sugito Prasetyo menjelaskan, sesuai dengan peraturan wali kota dan SK yang sudah dikeluarkan, Pemerintah Kota Probolinggo sudah menetapkan saat ini keadaan darurat non alam. Untuk itu, BPBD bersama OPD terkait turun ke lapangan berupaya menyisir tempat umum khususnya halte, angkot maupun bus.
“Kami menyisir ke tempat umum, menyemprotkan disinfektan ke masjid-masjid khususnya yang ada dipinggir jalan raya. Karena disana tempat persinggahan para jamaah dari luar kota sehingga kita sterilkan supaya pelaksanaan shalat Jumat masyarakat merasa tenang dalam menjalankan ibadah,” ujar Sugito, saat ditemui di lokasi penyemprotan di Bunderan Gladak Serang.
Penyemprotan disinfektan ini merupakan upaya meminimalisir penyebaran virus yang memang tak kasat mata. BPBD pun meyakini bahwa disinfektan dapat memutus jaringan virus yang ada. Sambil menunggu pengadaan dari Dinas Kesehatan, BPBD melakukan pengadaan disinfektan secara mandiri.
“Insyaalllah hari Senin atau Selasa depan (minggu depan) sudah siap. Mengisi kekosongan ini kami berupaya mandiri meracik disinfektan sesuai standar dari Kementerian Kesehatan,” ujar Sugito.
Penyemprotan oleh BPBD tidak berlangsung hari ini saja, beberapa hari ke depan, untuk memberi kenyamanan bagi umat Nasrani yang beribadah di gereja, BPBD juga akan melakukan penyemprotan. “Yang jelas, tidak cukup hari ini tapi kami upayakan terus menerus termasuk di tempat umum lainnya,” sambung mantan Kabag Umum Setda Kota Probolinggo ini.
Pria lulusan STPDN ini pun mengimbau masyarakat membudayakan hidup bersih dan sehat dimulai dari lingkungan keluarga, lalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengurangi aktivitas di luar rumah untuk menghindari melakukan pertemuan yang mengundang banyak masyarakat.
“Jangan panik. Mari kita bersama-sama, bekerjasama saling bahu-membahu dengan seluruh elemen masyarakat untuk mengurangi dan mencegah pergerakan virus COVID-19 ini,” imbau Sugito. Selain halte, masjid dan gereja, penyemprotan disinfektan juga dilakukan di pondok pesantren serta pasar.
Tiga pilar Kecamatan Mayangan pun melakukan upaya serupa, dengan menyemprot disinfektan di Masjid Wiroborang dan pemberian hand sanitizer di pusat perbelanjaan di Kota Probolinggo.(Sept/Mozza)