Orang Tua Murid Mulai Keluhkan Belajar Secara Daring Dan Kuota Internet Susah Beli

 

Simeulue Aceh,Sekilasmedia.com – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring di Kabupaten Simeulue sejumlah orang tua murid kini mulai mengeluh soal praktik pembelajaran secara daring.

Ya, sejumlah wali murid mengeluh lantaran banyak persoalan yang muncul. Di antaranya soal biaya kuota yang membengkak, soal jaringan yang terkadang tersendat hingga soal penyediaan ponsel android yang harus dipenuhi oleh kebutuhan anak.

Sementara pihak sekolah masih memberlakukan KBM secara online. Bahkan, meskipun di Simeulue sudah berstatus zona hijau Covid-19, namun tetap saja tak ingin mengambil risiko dengan membuka KBM secara tatap muka.

Dengan masih dilakukannya sistem online, banyak orang tua murid yang mengeluh. Tidak hanya beban mereka yang semakin besar kerena harus menyediakan kuota internet. Tapi juga, banyak masalah lain yang dihadapi.

BACA JUGA :  LINMAS WANITA IKUTI WORKSHOP ANGKATAN III UNTUK PENGUATAN KELEMBAGAAN DILINGKUP PEMKAB LUMAJANG.

”Saya terpaksa harus membeli paket internet agar anak saya bisa mengikuti belajar online. Padahal, untuk kebutuhan sehari-hari juga dengan kondisi saat ini sangat sulit,” terang salah satu orang tua murid yang mengaku anaknya sekolah di salah satu sekolah ternama di Kota Sinabang” Jum’at (04/09/2020).

Tak terkecuali, dirinya harus memutar otak agar bisa membeli pulsa paket internet demi anaknya. Karena kalau tidak, dirinya takut anaknya tertinggal pelajaran dan bisa-bisa tidak naik kelas.

Tak hanya sampai disitu kegiatan belajar daring sangat terasa sulit karena ada gambar yang tidak jelas sehingga anak sulit untuk menjawab dan ditambah lagi absen murid

Harapan kiranya kegiatan belajar secara daring lebih bagus di lakukan secara luring saja karena dianggap lebih efesiensi dan tidak menambahkan beban para wali murid untuk tiap saat membeli paket internet.

“Selain itu, jaringan internet juga menjadi kendala. Saya juga pusing harus seperti apa. Saya harap, pemerintah bisa memberikan solusi. Karena saya yakin, ini terjadi bukan kepada saya saja. Akan tetapi banyak orangtua murid lainnya merasakan hal yang sama. Terlebih lagi bagi keluarga yang tidak mampu,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Lounching SMK Mini Secara Resmi Dibuka di SMK Thoriqul Ulum-Pacet

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Simeulue Rasmidin, S.Pd saat dikonfirmasi awak media sampai saat berita ini ditayangkan belum dapat memberi jawaban.(*)