Mewujudkan usaha kolektor di Kota Wisata Batu bersama Among Tani Foundation

×

Mewujudkan usaha kolektor di Kota Wisata Batu bersama Among Tani Foundation

Sebarkan artikel ini

 

Foto : Suasana Saresehan di kantor ATF Kota Batu.

Batu, Sekilasmedia.com – Event pameran barang antik yang digelar mulai tanggal 26 sampai 31 Desember 2020, digagas oleh Among Tani Foundation (ATF) dengan menggandeng Mbatu Vintage Comunity tersebut bertujuan untuk mengembalikan eksistensi pedagang barang antik, khususnya yang ada di Kota Batu, dimana kegiatan tersebut digelar di halaman kantor ATF di Jalan Hasanudin, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu.

Berkaitan dengan hal itu Among Tani Foundation juga menggelar sarasehan dengan topik “Mewujudkan usaha kolektor di Kota Wisata Batu bersama ATF” dengan nara sumber Prof. Dwi Cahyono dan Reno Halmaser yang juga seorang kolektor benda-benda antik, Senin (28/12).

“Arti Kata Antik itu sendiri adalah tak biasa, justru ketidak biasaan inilah mengundang daya tarik orang. Antik tidak hanya berarti kuno, namun memiliki nilai parometer itu sendiri ” terang Prof.Dwi Cahyono yang juga seorang kolektor barang antik.

Menurut Dwi Cahyono bahwa benda-benda antik lebih banyak pada fase faktual tapi tekstual, inilah yang menjadi cakupan dari benda antik itu sendiri yang mempunyai nilai tersendiri.

“Menjual barang antik itu bukan karena sangat kuno ataupun sangat mahal, akan tetapi nilai apa dibalik benda antik itu sendiri” tegasnya.

Ditempat yang sama, salah satu narasumber, Reno Halmaser yang juga penggila barang-barang antik mengatakan bahwa dirinya menginginkan Kota Batu kedepanya mempunyai tempat pemasaran barang antik, yang nantinya dapat dikenal di kalangan para pengunjung bagi wisatawan yang datang ke Kota Batu.

“Selama pandemi covid-19 membuat sepi aktifitas dan perlu adanya wadah untuk mengembalikan eksistensi pedagang barang antik di Kota Batu. Kami berharap ada pusat penjualan atau semacam pasar antik di Kota Batu seperti di daerah lainnya. Selain itu juga bisa membuka peluang ekonomi kreatif untuk restorasi barang antik” terang Reno.

Lebih lanjut menurut Reno bahwa hal itu dulu pernah digagas oleh mantan Walikota Batu, Edi Rumpoko bersama dirinya, bahwa Kota Batu yang identik dengan Pariwisatanya diharapkan mampu menyuguhkan Destinasi wisata barang antik.

“Kota Batu mempunyai tempat yang ada komunitasnya untuk melahirkan destinasi yang bisa mengangkat nilai benda-benda antik itu sendiri. Saya menghimbau agar kepada temen-temen kolektor semua untuk mengetahui asal usul benda sebelum membeli, terlebih barang museum karena banyak sekali barang-barang palsu ataupun asli tapi barang curian yang nantinya bisa berurusan dengan hukum” tegasnya. (BAS)