Gresik, Sekilasmedia.com – Aksi demo 100 warga yang tergabung dalam Gerakan Penolakan Lupa (Gepal) dengan standar protokol kesehatan covid 19, sambil membawa spanduk menuntut pengusutan tuntas kasus-kasus korupsi yang ada di kabupaten Gresik. Aksi di depan pintu gerbang Kantor Bupati Gresik jalan Wahidin Sudiro Husodo, Selasa (2/3/2021), sempat ditemui langsung oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Bahkan Bupati Gresik yang biasa disapa Gus Yani sebagai Bapaknya masyarakat Gresik kepada Gepal memberikan apresiasi atas aspirasi yang disampaikannya.
” Terima kasih kepada Gepal yang telah menjadi Alarm bagi pemerintah kabupaten Gresik. Saat pemerintahan Gresik Baru, berjalan 2 hari Gepal sudah memberikan aspirasi dan berjalan tertib tetap patuhi protokol kesehatan,” ujarnya.
Dikatakan Bupati Yani kembali apa yang disuarakan teman-teman Gepal, terkait tindak pidana korupsi, mudah-mudahan di pemerintahan Gresik Baru tidak terjadi. Dan kita mendukung aksi ini.
” Pemerintahan Gresik Baru yang kita nahkodai bersama Ibu Aminatun Habibah semoga menjadi pemerintahan yang bersih, akuntable, transparan dan tentunya kita sama-sama bekerja untuk kesejahteraan masyarakat kabupaten Gresik,” jelasnya.
Bupati Yani kepada Gepal meminta agar selalu diingatkan, selalu di alarm jika kemudian pemerintahan kami tidak berpihak kepada masyarakat Gresik.
Sementara itu, Korlap aksi demo Grepal Safi’udin kepada wartawan terkait aksi demo ini mengungkapkan aksi turun ke jalan Gerakan Penolak Lupa (Gepal) kali ini, meminta agar diselesaikannya seluruh kasus Korupsi yang ada di kabupaten Gresik. Karena kita tahu dalam kasus korupsi ada yang menerima dan ada yang memberi.
” Tapi fakta hari ini, yang ditangkap hanya si penerima saja, bahkan ketika disidangkan. Fakta persidangan tidak dipakai Kejaksaan Negeri Gresik untuk terus mengusut tuntas dan menuntaskan kasus korupsi. Sehingga terkesan kasus ini terputus di Kejaksaan,” ungkapnya.
Dalam aksi ini, kita juga mendengar salah satu yang terlibat korupsi mau dijadikan tahanan kota, menurut kami ini tidak etis.
” Ketika sebuah kasus korupsi dijadikan tahanan kota. Karena uang rakyat yang diambil dan korupsi bukan budaya tapi pengkhianatan terhadap rakyat dan negara. Maka sepatutnya menghukum seberat-beratnya korupsi yang ada di Indonesia ini,” tegas Safi’udin.
Kami meminta pertanggunjawaban Kejari Gresik terhadap kasus korupsi yang dikawal Gepal. Kenapa dalam kasus korupsi yang terlibat banyak tapi hanya satu yang dijadikam korban, ini tidak adil. Dan Ingat 1 orang pejabat melakukan kasus korupsi sama saja dengan memiskinkan 1 desa, karena yang di korup jumlahnya besar, tandasnya.
Tapi, ingatnya menutup wawancara dengan wartawan berkata,” tidak menutup kemungkinan bila terjadi kemandulan penuntasan kasus korupsi, Gepal akan mendatangi Kejari Gresik dan meminta pertanggungjawaban kepada Bapak Bupati di mana tadi telah komitmen di pemerintahan Gresik Baru untuk membersihkan kasus korupsi yang ada di kabupaten Gresik ini.”
Kemudian aksi dilanjutkan ke Kantor Kejaksaan Negeri Gresik dengann pengawalan pihak Kepolisian Resort Gresik.
Kasi Intel Kejaksaan Negeri Gresik Dimaz Atmadi Brata Anandiyansyah kepada wartawan mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan kawan-kawan Gepal terhadap kinerja Kami dalam upaya penanganan penuntasan kasus korupsi di kabupaten Gresik.(rud)