Jakarta, Sekilasmedia.com – Buruh Indonesia dan sangat banyak pihak yang sangat berduka cita atas wafatnya Prof. Dr. Muchtar Pakpahan SH MA, atau yang biasa dipanggil sebagai Bang Muchtar atau Bang MP, pada hari Minggu malam 21 Maret 2021 sekitar jam 22.50 WIB di Rumah Sakit Siloam Semanggi Jakarta.
Begitu pula duka cita diucapkan Gardi Gazarin SH salah satu tokoh wartawan nasional yang juga Ketua Umum Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK) pusat.
“Kami turut berduka cita, turut berbelasungkawa, atas wafat Prof Dr Muchtar Pakpahan SH MA tokoh buruh Indonesia yang juga Ketua Umum DPP Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia pusat,” ungkap Gardi Gazarin SH.
Muchtar Pakpahan adalah tokoh buruh yang peduli kaum buruh dan rakyat kecil. Muchtar adalah tokoh buruh pertama di orde baru yang berani mendirikan organisasi buruh secara independent. Berkali-kali dipenjara dan berkali kali pula hendak dibunuh, tetapi kecintaannya kepada kaum buruh dan rakyat kecil tidak surut. Dia konsiten dalam berjuang agar kaum buruh berhasil menggapai kesejahteraan.
Negara “walfare state” sejahtera adalah cita-cita Mochtar Pakpahan. Cita-cita perjuangan ini akan selalu dikenang dilanjutkan oleh kaum buruh. Semoga amal budi baik Prof Muchtar Pakpahan diterima Tuhan YME. Dimana di tengah menderita penyakit kanker sekalipun akan tetapi hati, pikiran, dan tindakannya terus berjuang untuk kaum buruh.
Sekadar catatan, Muchtar Pakpahan yang lahir pada 21 Desember 1953 itu mendirikan SBSI bersama sejumlah tokoh pada 25 April 1992, yang kemudian para tokoh itu diantaranya menjadi tokoh besar nasional termasuk KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Rachmawati Sukarnoputri, Sabam Sirait, Suko Waluyo dan lainnya. SBSI yang didirikan Muchtar Pakpahan dkk ini pula yang dikenal sebagai serikat buruh independen yang pertama di Indonesia.
Muchtar Pakpahan pernah menjabat sebagai anggota Governing Body ILO mewakili Asia dan pernah menjadi Vice President World Confederation of Labour. MP meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Sumatera Utara (USU); kemudian program Pasca Sarjana, S2 Politik, di Universitas Indonesia / UI (1989); lantas gelar doktor hukum juga diraih Muchtar Pakpahan dari Universitas Indonesia tahun 1993 dengam disertasi berjudul DPR Semasa Orde Baru yang kemudian diterbitkan menjadi buku. MP pun sempat beberapa kali ditawari jadi menteri namun menolak.
Karena aktivitas membela masyarakat miskin dan kaum buruh itulah, Muchtar Pakpahan memperoleh berbagai penghargaan hak asasi manusia internasional. Sebelum meninggal, Pakpahan aktif sebagai pengacara di firma hukumnya, Muchtar Pakpahan Associates, dan mengajar di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI), juga menjadi Ketua Umum KSBSI lagi sejak tahun 2012 hingga wafat. (Siswahyu).