Daerah  

Dari Miniatur Kapal Hingga Bertemu Bapak Presiden

foto Bapak SUnali dengan kerajinan kapal yang telah dibuatnya
foto Bapak SUnali dengan kerajinan kapal yang telah dibuatnya

 

Mojokerto, Sekilasmedi.com –  Kerajinan tangan memang merupakan ciri khas bahwa masyarakat Indonesia umumnya memiliki kemampuan untuk bertahan hidup. Tanpa adanya robotpun masyarakat sudah mampu menciptakan hal – hal baru untuk membuktikan bahwa kemampuan mereka patut dihargai. Salah satunya kerajinan miniatur kapal. Kamis, 24 Juni 2021

Miniatur kapal merupakan kerajinan khas wilayah Mojokerto. Kerajinan ini terbuat dari bahan baku kayu yang diolah melalui beberapa proses hingga sampai akhirnya menjadi kapal mini. Salah satu pengrajin kapal yang terkenal di wilayah Mojokerto adalah Bapak Sunali. Umur beliau hingga sampai saat ini sudah 51 Tahun.

Beliau merupakan warga Mojokerto asli. Beliau bertempat tinggal di Kelurahan Wringinrejo RT 05 RW 06 Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Sehari – harinya beliau bekerja sebagai pengrajin miniatur kapal. Dari miniatur kapal ini, beliau akhirnya mampu menyekolahkan anaknya hingga ke bangku perkuliahan.

BACA JUGA :  Peringati HUT RI Ke-78, Polres Blitar Tanam Ratusan Pohon Kayu Putih untuk Penghijauan

Banyak keluh kesah yang dialami beliau dalam proses pembuatan dan penjualan kapal. Mulai dari bertemu Presiden RI ke-4, bertemu tamu – tamu dari luar negri dan bahkan banyak lagi.

“saya dari pekerjaan ini, akhirnya mampu ke berbagai wilayah mas. Sampai ngisi – ngisi materi juga, sampai bertemu bapak presiden juga, dan juga bertemu bule – bule.” Ujar beliau saat ditemui di rumahnya.

Omset beliau dari penjualan miniatur kapal ini mencapai puluhan juta rupiha dalam waktu sebulan pada saat covid-19 belum sampai ke Indonesia, satu bulan bisa sampai 200 kapal yang beliau produksi. Jangkauan pembeli miniature kapal miliknya hingga sampai manca negara.

Hingga akhirnya covid-19 sampai ke Indonesia. Kehidupan Bapak Sunali kian hari kian berubah, mulai dari sepinya orderan bahkan sampai tidak ada orderan. Hingga akhirnya beliau harus rela banting setir menjadi kuli bangunan demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Beliau harus rela mendapatkan upah hanya sebesar 80 ribu saja perharinya.

BACA JUGA :  Kodim Bojonegoro Kembali Salurkan Bantuan Beras Untuk Masyarakat Kurang Mampu

“ya gimana lagi mas, saya akhirnya rela banting setir jadi kuli bangunan, kalua nggak gitu ya keluarga saya nggak makan.” Tambahnya.

Beliau berharapnya pemerintah ikut andil dalam proses pelestarian kerajinan miniatur kapal ini, agar supaya kerajinan ini tetap terus tumbuh, tetap terus banyak dicari orang – orang. Beliau juga berpesan kepada seluruh anak muda, supaya tetap berkarya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, supaya mereka tidak patah semangat. Asalkan ada kemauan pasti juga aka nada hasil yang akan kita dapatkan.