JOMBANG,Sekilasmedia.com HUT Hari Guru (Hari Guru Nasional) yang diperingati tiap tanggal 25 November sejak 76 tahun lalu, sejak 25 November tahun 1945, serta HUT Hari KORPRI (Korps Pegawai Republik Indonesia) yang diperingati tiap tanggal 29 November sejak 50 tahun lalu (sejak 29 November tahun 1971) merupakan dua ‘figur’ yang menjadi bagian vital, bagi bangsa dan negara Indonesia, lebih-lebih menjadi bagian vital penopang dunia pendidikan dan penopang utama roda organisasi pemerintahan beserta segenap kelengkapannya.
“Guru dan KORPRI dengan para pegawai Republik Indonesia di dalamnya adalah vital,” ungkap Gus Fatchur Rohman ketua PAPDESI (Perkumpulan Aparatur Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia) se-Kabupaten Jombang yang juga tokoh Shiddiqiyyah yang dikenal sebagai miliarder dan tokoh dermawan serta peduli ini.
KORPRI yang didirikan pada tanggal 29 November 1971 berdasarkan Keputusan Presiden Soeharto Nomor 82 Tahun 1971, yang merupakan wadah untuk menghimpun seluruh Pegawai Republik Indonesia dikenal sebagai salah satu kekuatan utama karena sejumlah kelebihan yang dimiliki, diantaranya KORPRI memiliki Panca Prasetya serta Organisasi KORPRI memiliki struktur kepengurusan di tingkat pusat maupun di tingkat kementerian, juga lembaga pemerintah non-kementerian, atau pemerintah daerah. Saat ini kegiatan KORPRI umumnya berkiprah dalam hal kesejahteraan anggotanya, termasuk mendirikan sejumlah badan/lembaga profit maupun nonprofit.
Kekuatan dahsyat KORPRI lainnya dimana para Pegawai Negeri Sipil atau PNS memiliki Panca Prasetya, berupa lima (5) butir janji atau komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, pemerintah dan masyarakat umum.
Panca Prasetya KIRPRI disebut juga sebagai sumpah/janji pegawai negri sipil yang bertujuan agar dapat menciptakan sosok PNS yang profesional, jujur, bersih dari segala korupsi, kolusi, nepotisme, berjiwa sosial, dan sebagainya.
Panca Prasetya KORPRI adalah sebagaimana berikut ini: “Kami Anggota Korps Pegawai Republik Indonesia adalah insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjanji:”
PERTAMA, setia dan taat kepada negara kesatuan dan pemerintah Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; KEDUA, Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara,serta memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia negara;
KETIGA, mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan; KEEMPAT, memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta kesetiakawanan Korps Pegawai Republik Indonesia; KELIMA, menegakkan kejujuran, keadilan, dan disiplin serta meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme.
Sedangkan para guru, apalagi yang PNS, juga semacam itu. Namun pada umumnya, dari perjalanan sejarah, para guru dikenal memiliki perjuangan yang panjang termasuk dengan organisasi-organisasi guru yang lahir sebelum Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, para guru juga ikut berjuang agar Indonesia merdeka. Dan meskipun sudah merdeka, perjuangan mereka tak terhenti.
Hingga ditetapkanlah tiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional, berdasarkan Keputusan Presiden Soeharto Nomor 78 Tahun 1994, hari lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ditetapkan pada 25 November sekaligus diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
Dengan jasa-jasa para guru dan KORPRI yang besar maka tak berlebihan berbagai kalangan tokoh pun mengucapkan Selamat HUT Hari Guru Nasional dan Selamat HUT Hari KORPRI. Begitu pula yang disampaikan Gus Fatchur Rohman pun mengucapkan Selamat HUT Hari Guru Nasional dan Selamat HUT KORPRI.
“Selamat HUT Hari Guru dan Selamat HUT KORPRI yang menjadi salah satu penopang utama untuk pendidikan di Indonesia serta penopang utama organisasi pemerintahan,” ungkap Gus Fatchur ketua PAPDESI (Perkumpulan Aparatur Perangkat Desa Seluruh Indonesia) se-Kabupaten Jombang yang juga tokoh Shiddiqiyyah ini.
Banyak figur yang kemudian menjadi bagian tokoh guru di Indonesia diantaranya adalah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) putera KH Wachid Hasyim dan cucu dari KH Hasyim Asyari, Ki Hadjar Dewantara, Ki Sarmidi Mangunsarkoro, Dewi Sartika, Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), Maria Ulfah Santoso, Sartono (Madiun), Jenderal Soedirman, RA Kartini dan lain-lain.
Sedangkan dalam kekinian diantara tokoh-tokoh inspiratif dari kalangan yang lebih ‘muda’ di dunia pendidikan diantaranya ada Septi Peni Wulandari, Nila Tanzil, Najeela Shihab yang kakak dari Najwa Shihab yang puteri dari Qurais Shihab dan lain-lain. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926 (Siswahyu).