Gresik, Sekilasmedia.com – Dalam rangka melestarikan sekaligus menggali atau nguri-nguri budaya Jawa di Kabupaten Gresik khususnya dan Jawa Timur pada umumnya, Keluarga Besar Umat Hindhu Bongso Wetan mengadakan acara kegiatan parade budaya di Punden Mbah Buyut Lani Dusun Bongso Wetan dengan moto melalui parade budaya kita tingkatkan solidaritas, guyub rukun dan gotongroyong guna mewujudkan hidup damai dan sejahtera.
Meski baru pertama kali diselenggarakan kegiatan parade budaya di Bongso Wetan, Kepala Kementrian Agama Kabupaten Gresik Markus sampai dibuat kagum dan dalam sambutannya memohon agar kegiatan parade budaya ke depan diadakan selevel Kabupaten, bukan setingkat desa.
” Kegiatan parade budaya nantinya tidak hanya diadakan di Bongso Wetan namun bisa diselenggarakan di Gresik, karena luar biasa dalam menjaga warisan leluhur. Indonesia ada karena begini (Seni dan budaya ), begitu juga berdirinya nusantara ini. Maka harus kita jaga semuanya,” ungkapnya pada Minggu (19/12/2021).
Markus mengaku terus terang bangga mengatakan bahwa dirinya baru tahu ada kegiatan seperti ini di daerah terpencil yakni di Dusun Bongso Wetan Desa Pengalangan Kecamatan Menganti, dan bisa berjalan lancar.
” Bongso Wetan sebagai minatur Indonesia. Adanya beragaman budaya, agama maupun ras di daerah setempat, tetap guyub rukun. Apalagi dengan acara parade budaya ini serasa Indonesia banget dan ini Nusantara banget,” tuturnya.
Pada kesempatan ini Kepala Kemenag Gresik Markus juga didapuk untuk membuka kegiatan parade budaya
di Punden Mbah Buyut Lani Dusun Bongso Wetan, yang diikuti juga peserta dari luar Kabupaten Gresik seperti Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan (masyarakat Tengger), Kabupaten Kediri, Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto.
Sementara itu, Binmas Agama Hindhu Kanwil Kemenag Propinsi Jawa Timur Budiono juga sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.
” Kami sangat mendukung diadakannya kegiatan parade budaya sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan seni budaya nusantara. Dan kepada masyarakat yang menonton acara ini agar tetap mematuhi protokol kesehatan (5M) di masa pandemi covid 19,” ujarnya.
Selain itu, tetap menciptakan guyub rukun dalam menumbuhkembangkan seni budaya kita. Jangan sampai kita kenal budaya luar tapi lupa akan budaya sendiri. Maka dengan ini, mari kita angkat seni budaya nusantara ini, ajak Budiono.
Diakhir sambutannya, kembali berharap penyelenggaraan kegiatan parade budaya di Bongso Wetan tidak sekali ini saja, tetapi bisa diadakan terus dengan lebih meriah lagi.
Wongso Negoro selaku Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Gresik sekaligus mewakili pemerintah daerah menyambut baik kegiatan yang diinisiasi panitia acara parade budaya sehingga bisa berjalan dengan lancar tanpa suatu apapun.
” Terima kasih atas terselenggaranya kegiatan parade budaya di Bongso Wetan, mudah-mudahan bisa terselenggara dengan baik. Dan tidak hanya sekali ini saja namun bisa menjadi agenda tahunan,” katanya.
Dalam parade budaya ini, nampak penampilan seni tari reog ponorogo dari Nganjuk, seni tari dari Kabupaten Malang, sendra tari sejarah kebesaran Majapahit dengan Mahapatih Gajahmadanya dari Bongso Wetan Gresik, seni beladiri dari PSHT dan Pagar Nusa, seni musik pengiring upacara agama Hindhu, seni musik upacara Kasodo masyarakat Tengger dan masih banyak lagi.
Acara ini dihadiri Binmas Hindu Kementian Agama Propinsi Jawa Timur Budiono, Kemenag Gresik, Markus, Ketua Fraksi Partai Golkar Gresik Wongso Negoro, Kasi Kesenian Dispendik Gresik, Camat Menganti Sujarto, Polsek Menganti, Kepala Desa Pengalangan, tokoh masyarakat, tokoh agama, lintas iman, tokoh perguruan, peserta parade budaya dan masyarakat Dusun Bongso Wetan. (rud)