
Jombang, Sekilasmedia.com – Sikap tegas DPC PDI Perjuangan Jombang terkait pengunggah berita Hoax di status WA yang dilakukan Vicki Pendi dari Dusun Banggle Desa Losari Kecamatan Ploso Jombang, yaitu berita Hoax mengenai penghapusan pelajaran agama Islam harus dihapus, menuai protes keras dan sikap tegas dari pengurus DPC PDI Perjuangan kabupaten Jombang.
Kepala Desa Losari bersama Vicki Pendi yang menjabat sebagai Kasun Banggle dengan inisiatif pribadi dan penuh kesadaran mendatangi kantor DPC PDI Perjuangan di Jalan Pulo Lor Jombang pada Minggu (23/1/2022) malam.
Klarifikasi ini dipimpin oleh Doni Anggun Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jombang, didampingi Oleh Wakil Ketua DPC bidang hukum Amir Hamzah dan Anhar Kepala BPH AR bantuan hukum DPC PDI Perjuangan Jombang. Hadir dalam klarifikasi Kades Losari Sutrisno dan Vicki Pendi yang mengunggah status di medsos.
“Saya hari ini ditugaskan oleh ketua DPC PDI Perjuangan Jombang Hj.Sadarestuwati, S.P., M.M.A, sapaan akrab Mbak Estu untuk klarifikasi atas unggahan di medsos, agar yang bersangkutan meminta maaf, apabila yang bersangkutan tidak mau meminta maaf maka akan saya bawa permasalahan ini ke ranah hukum,” ujar Doni Anggun.
Sutrisno Kepala Desa Losari yang mendampingi Vicki Pendi selaku pihak yang mengunggah status hoax di medsos mengklarifikasi dan meminta maaf kepada jajaran PDI P khususnya. “Saya Nama Vicki Pendi dari Banggle Losari Ploso Jombang, di sini saya mohon maaf kepada PDI Perjuangan atas apa yang saya unggah di status WA saya, untuk itu saya atas nama pribadi mohon maaf yang sedalam dalamnya kepada keluarga besar PDI Perjuangan dan disini saya tidak dalam paksaan dari siapapun,” kata Vicki sembari meminta maaf.
Ketika ditanya awak media apa motivasinya mengunggah di status WA, Vicki menjawab, “Hanya sekedar mengupload saja, tidak niatan yang aneh aneh. Tujuan saya biasanya kalau upload itu berkelanjutan, keterangannya yang intinya agar berita hoax ini untuk rekan rekan yang lain itu nggak sampai menerima begitu saja, jadi ketika ada berita itu bisa dipilah-pilah mana berita yang Hoax maupun berita yang benar, setelah tadi ada klarifikasi dari Bapak Kepala Desa Losari sehingga sampai hadir disini atas inisiatif sendiri untuk meminta maaf kepada PDI Perjuangan, dan saya telah menghapus status WA saya, ” imbuh Vicki Pendi.
Atas kejadian ini Kepala Desa Losari Sutrisno sebagai pimpinan Vicki Pendi meminta maaf kepada DPC PDI Perjuangan kabupaten Jombang dan kepada seluruh kader kader PDI Perjuangan seluruh Indonesia. “Saya mohon maaf atas apa yang telah dilakukan staf saya, ini sebagai pembelajaran bagi saya bahwa sebagai perangkat Desa bisa memberi contoh kepada masyarakat, harus berhati-hati dalam bertindak, berpikir dan berucap, termasuk status WA yang di lakukan Vicki Pendi Kasun Banggle yang bisa menimbulkan kegaduhan jadi tidak menentramkan masyarakat. Untuk itu besok saya lakukan rapat koordinasi dengan seluruh perangakt desa Losari untuk warning kepada yang lain, biar tidak terulang kejadian seperti ini dan sekaligus saya mohon maaf bahwa saya juga merasa bersalah, saya gagal dalam pembinaan. InsyaAllah kedepan saya juga akan melakukan pembinaan kepada yang bersangkutan. Harapan kami malam ini juga setelah ada klarifikasi permintaan maaf, selesai kita bersaudara dengan rekan rekan PDI Perjuangan, “kata Sutrisno.
Setelah menerima permintaan maaf dari Vicki Pendi dan Kepala Desa Losari, Doni Anggun mengatakan, ” Saya ingin jelaskan bahwa PDI Perjuangan adalah partai Nasionalis yang religius juga. Mbak Estu Ketua kami sangat intens memberikan bantuan kepada pondok pesantren dan masjid masjid serta tempat-tempat ibadah di Kabupaten Jombang. Jadi artinya kalau ada berita hoax yang mengatasnamakan agama kami sangat menyesalkan. Semoga kedepan di negara ini tidak ada hal hal yang mengatasnamakan agama untuk memecah belah negara kita. Jadi kejadian hari ini pengalaman, pembelajaran yang luar biasa, terutama bagi mas Vicki Pendi bahwa negara kita ini negara hukum, dimana ada UU ITE, dimana ketika mau mengupload sesuatu di medsos kita harus tahu akan menyinggung siapa, apalagi menyinggung partai kami PDI Perjuangan, “ujar Doni.
“Atas permintaan maaf dari Mas Vicki kami bisa menerimanya. Saya harap permintaan maaf ini bisa menjadi pelajaran, mas Vicki bisa merubah mainshet, dan tidak punya pola pikir yang radikal. Permintaan maaf kami bisa menerima dengan syarat tidak mengulangi perbuatannya lagi. Bila diulangi lagi maka kami akan melanjutkan ke proses hukum, “tegas Doni Anggun.
Dan Vicki Pendi ketika dikonfirmasi terkait syarat dari DPC PDI perjuangan Jombang, tidak mengulangi lagi perbuatannya yang telah menyinggung PDI Perjuangan ia menyampaikan, “Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi, bila saya ulangi maka saya bersedia diproses berdasarkan hukum. Dan saya nyatakan berita yang saya upload itu adalah Hoax, untuk itu saya mohon maaf yang sedalam dalamnya kepada semua kader PDI Perjuangan, ” kata Vicki dengan penuh penyesalan dan permintaan maaf.
Di lain tempat kami awak media menemui Mbak Estu untuk memberikan statementnya mengenai unggahan tersebut dan terkait permohonan maaf Vicki Pendi yang telah menguploud status hoax.
“Ini sudah berkaitan dengan marwah, harga diri dan kewibawaan partai dimana apa yang disampaikan oleh saudara Vicki Pendi yang notabene dia adalah perangkat desa. Karena sebagai kepala dusun tentunya ia bisa menjadi contoh tauladan, sebagai tokoh masyarakat dengan tidak mudah untuk menyebarluaskan berita berita hoax apa lagi ini berita yang sudah sangat lama dinyatakan sebagai berita hoax oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi, ” kata Mbak Estu.
“Iya jadi tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan, kami saya khususnya sebagai ketua DPC PDIP Perjuangan melihat kesungguhan hati daripada Saudara Vicki untuk minta maaf tadi, dan yang sudah meminta maaf apakah benar-benar dia meminta maaf sepenuh hati dengan tidak mengulangi apa yang sudah dilakukan. Apabila ternyata itu hanya sebatas pada kata-kata dan dia mengulangi lagi, maka saya sebagai ketua DPC tentunya mewakili seluruh kader PDIP Perjuangan sekaligus simpatisan PDIP Perjuangan di Kabupaten Jombang dan juga tentunya mewakili seluruh kader simpatisan seluruh Indonesia tentunya saya tidak akan tinggal diam akan kami akan melakukan tindakan secara resmi ke pihak yang berwajib untuk diproses sebagaimana hukum yang berlaku di negeri kita,” tambahnya.
“Coba katakan kalau memang dia meminta maaf dengan setulus hati dan benar-benar tidak akan mengulangi lagi perbuatan nya dan tentunya dengan kita buktikan pada sikapnya nanti ke depannya seperti apa terhadap PDIP Perjuangan, karena nggak bisa kita ngomong maaf dengan sepenuh hati jika tak sebanding dengan perbuatan yang nyata. Apa yang dia sampaikan kalau memang itu benar disampaikan sepenuh hati dan tentunya kami akan memaafkan dan sekaligus juga ini menjadi sebuah pembelajaran dia ke depan dan sekaligus buat seluruh anak muda atau generasi muda dan seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak mudah menerima informasi secara sepihak atau dari media BB sosial tanpa dibarengi dengan menyaring informasi ini benar atau tidak, ” pungkasnya. *(kay)