Blitar, Sekilasmedia.com-Bupati Blitar Hj Rini Sjarifah memaparkan proyek-proyek strategis yang ada di daerahnya untuk dapatnya dilakukan percepatan di hadapan pejabat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, pekan lalu. Dalam kesempatan itu, Mak Rini didampingi oleh Kepala Bappeda, Jumali, Spd.,MAP, Kepala DPKAD, Kurdiyanto, SE.,MM, Kepala PMD, Rully Prasetyanto, S.STP.,ME, Anggota TP2ID, Dr Sigit Purnomo, ST, dan Ketua Dekranasda, H Zaenal Arifin.
Sedangkan dari Bappenas, hadir Dr Slamet Sudarsono (Deputi Bidang Politik Hukum, Pertahanan dan Keamanan) serta Dr Erwin SE, DEA, MSi (Staf Ahli Bidang Energi, Ekonomi dan Pembiayaan).
Sejumlah proyek yang dipaparkan itu antara lain, jalan lintas selatan (pansela), perbaikan geometric pelurusan jalan Brongkos-Lahor yang terdiri dari perbaikan geometrik jembatan Sungai Bambang; perbaikan geometric jembatan Sungai Legi; geometric Sungai Lahor. ‘’ Untuk perbaikan geometric Sungai Tuwuh telah selesai dan akhir Pebruari telah dioperasikan,’’ungkap Mak Rini.
Beberapa kendala disampaikan oleh Mak Rini, antara lain keterlambatan pembebasan lahan. Misalnya, kata dia, untuk perbaikan geometric pelurusan jalan baru milik perhutani yang sudah dibebaskan. ‘’Kita cukup mengganti tegakan saja, dan proses di Perhutani simple karena aturannya jelas,’’kata Mak Rini yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar ini.
Untuk pembebasan lahan milik warga, ujar Mak Rini, diperlukan apraisel dan biaya yang dikeluarkan cukup besar. ‘’Sesuai DID kita harus menyiapkan anggaran Rp 10 Milyar,’’tambahnya. Namun demikian, lanjut Mak Rini, Pemkab Blitar siap menyediakan anggaran itu.
Sedangkan untuk Pansela, lanjut Dia, pembebasan lahan, masih menunggu perubahan phrase. Dia tambahkan, dana yang dibutuhkan untuk itu, sebesar Rp 20,5 milyar. ‘’Kita sudah sediakan Rp 4,1 Milyar, sisanya nanti dianggarkan di PAK Tahun 2023 ini,’’tukasnya.
Sejumlah proyek lain, yang dipaparkan oleh Mak Rini, perbaikan jalan PT Rejoso Manis Indo (RMI) Desa Rejoso, Kecamatan Binangun; perkembangan pembangunan Gua Embol Tuk di Desa Tumpakkepuh, Kecamatan Bakung. ‘’Kita minta segera dicarikan solusi agar cepat selesai,’’katanya.
Slamet Sudarsono, berjanji akan mengawal proyek-proyek strategis di Kabupaten Blitar.’’Sepanjang sesuai regulasi kami akan kawal, kalau ada kendala kita carikan solusinya. Apalagi proyek proyek itu juga masuk proyek strategis nasional yang ditetapkan dalam Perpres 80 Tahun 2019,’’tambah Slamet yang juga putra daerah Blitar ini.
Slamet menyarankan agar persoalan pembebasalan lahan diselesaikan terlebih dahulu karena ini menyangkut kebutuhan dasar. ‘’Jangan sampai proyek fisik siap, tanahnya belum dibebaskan,’’tambahnya. ddg