JAKARTA,Sekilasmedia.com-Salah satu pendiri partai PPNUI adalah Prof. K. H. Syukron Ma’mun, BA (kelahiran 21 Desember 1941, red.) salah satu tokoh besar Nahdlatul Ulama, sebelum kemudian PPNUI ‘menjelma’ menjadi Partai Swara Rakyat Indonesia (PARSINDO) saat dipimpin tokoh nasional HM Jusuf Rizal yang Ketua Umum Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) dan juga Ketua Harian KSPSI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) Yorrys Raweyai. PARSINDO yang lahir 15 November 2013 pun mengedepankan: Partai Kerakyatan, Nasionalis, Relegius.
Ditambah kedekatan dengan sejumlah tokoh yang ke depan bisa lebih diefektifkan, termasuk kedekatan HM Husuf Rizal dengan keluarga Cendana (Pak Harto) melalui hubungannya dengan Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto yang kelahiran 15 Juli 1962, red.) dan juga kedekatan dengan keluarga Proklamator RI Ir Soekarno (Bung Karno) melalui Guruh Sukarno Putra (Mas Guruh yang kelahiran 13 Januari 1953, red.), juga akan menjadi nilai positif ke depan.
Dengan kedekatan terhadap keluarga Bung Karno dan keluarga Pak Harto tersebut, tidaklah berlebihan saat HM Jusuf Rizal menyebut akan ‘menggabungkan’ apa yang dari Bung Karno dan Pak Harto.
“Jadi Partai Parsindo akan melanjutkan cita-cita Proklamator RI, Ir. Soekarno dan mamajukan pembangunan seperti era Soeharto. Kami ingin menjadikan Partai Parsindo sebagai Rumah Pergerakan Rakyat,” tegas Jusuf Rizal dalam momentum setelah gabungnya Tommy Soeharto ke Parsindo, saat pindahnya Kantor Partai Parsindo ke Jl. Antasari Jakarta Selatan yang merupakan ‘mantan’ kantor Partai Berkarya, yang makin menegaskan meleburnya gerbong Partai Berkarya Tomy Soeharto ke Partai Parsindo.
Sebagaimana diketahui putra Presiden Kedua Indonesia, Soeharto, Tommy Soeharto Resmi bergabung ke Partai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo).
Pasca bergabungnya Tommy bersama Partai Berkarya versi Tommy Soeharto, Parsindo pun menempati markas Partai Berkarya di Jl. Raya Antasari Jakarta Selatan. Kantor tersebut bekas Kantor Partai Berkarya, seperti yang dijelaskan oleh Ketua Parsindo Jusuf Rizal kepada media di Jakarta, Rabu 26 April 2022.
Sebelumnya, pada tahun 2019, Partai Berkarya mengalami konflik pasca-Pemilu 2019. Dalam proses di pengadilan, Tommy Soeharto kalah.
Lantas Partai Berkarya ‘kubu’ Tommy Soeharto melebur ke Parsindo pimpinan HM. Jusuf Rizal yang masih satu visi, yang juga telah terpilih secara aklamasi dalam Munas ke-2 Partai Parsindo Periode 2022-2027 di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Perpindahan Kantor DPP Partai Parsindo ke ‘mantan’ kantor Partai Berkarya disertai berbagai aktivitas, termasuk adanya aksi sosial membagikan Nasi Kotak, Sejadah, Mukena, Baju Koko dan Peci kepada masyarakat sekitar serta pengendara yang mau buka puasa di Jalan Raya Antasari Jakarta Selatan.
Menurut R. Trihar pemerhati masalah sosial dan politik, dengan bergabungnya Tommy Soeharto ke partai Parsindo tersebut, ke depan akan bisa mempercepat besarnya partai Parsindo.
Hal tersebut kurang – lebih juga diungkapkan Siswahyu Kurniawan penulis buku Bung Karno Dan Pak Harto, yang melihat gabungnya Tommy Soeharto akan menjadikan partai Parsindo akan cepat besar. Lebih-lebih, menurut Siswahyu Kurniawan, jika bisa melakukan langkah-langkah strategis dan praktis untuk rakyat.
Untuk diketahui, HM Jusuf Rizal sebagai Ketua Umum Partai Parsindo, didampingi sejumlah Pengurus DPP Partai Parsindo diantaranya Ketua Harian Renaldi F. Hawadi; Sekjen, Saeffunur Maznah; Wakil Sekjen, Indorayani Kostiningtyas, dan para staf Partai ikut turun membagikan bersama untuk rakyat. Semangat kerakyatan adalah salah satu yang menjadi nafas Partai Parsindo. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926 (Sis).
