Blitar,sekilasmedia.com-Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah membuka Rembuk Stunting 2022. Kegiatan bertajuk Aksi Konvergensi Ketiga Dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting ini digelar di Hall Kampung Coklat. Selasa (12/7/2022)
Dalam sambutannya Bupati Rini Syarifah menyatakan bahwa bahwa Prevalensi stunting Tahun 2021 sesuai Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), Jawa Timur sebesar 23,5% dan Kabupaten Blitar mencapai 14.5%. Sehingga pada Tahun 2024 prevalensi penurunan ditargetkan berada di angka 8,6%.
Lebih lanjut orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini menyampaikan hasil analisis situasi Tahun 2022 yang melibatkan BAPPEDA, DINAS KESEHATAN, serta Perangkat Daerah terkait dengan didampingi oleh TIM pendamping Koordinator Provinsi Jawa Timur adalah sasaran pencegahan stunting ada di 26 Desa dari 12 Kecamatan.
“Untuk itu perlu adanya koordinasi dan kerjasama yang baik dari semua pihak, baik dari lintas Perangkat Daerah, PKK, Perguruan Tinggi, Organisasi Masyarakat Serta CSR, Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten, Tingkat Kecamatan sampai Tingkat Desa,” ungkapnya. (Adv/Kmf/ddg)