Daerah

Tingkatkan Potensi di Era Digital,MAN 2 Mojokerto Gelar Diklat Jurnalistik

×

Tingkatkan Potensi di Era Digital,MAN 2 Mojokerto Gelar Diklat Jurnalistik

Sebarkan artikel ini
Narasumber pimpinan Redaksi Sekilas media saat memberikan pemaparan

Mojokerto,Sekilasmedia.com-Guna meningkatkan keterampilan siswa dibidang jurnalistik, MAN 2 Kabupaten Mojokerto menggelar pendidikan dan latihan jurnalistik dasar dengan tema ” Meningkatkan Potensi Jurnalistik di Era Digital. Bertempat digedung Sumber Belajar Lantai 3 MAN 2 Mojokerto, Sabtu (25/2/2023).

Seperti diketahui, kegiatan Jurnalistik ini adalah kegiatan program ekstrakurikuler MAN 2 Kabupaten Mojokerto, dan secara selektif sejumlah 40 siswa mempunyai bakat dibidang jurnalistik. Sehingga pihak sekolah secara aktif membina dan melatih tentang ilmu kejurnalisan sesuai dengan bakat yang dimiliki siswa.

Narasumber yang hadir kali ini adalah Wartawan jenjang utama yang juga pimpinan redaksi dari Sekilasmedia.com yakni Nyoto Wibowo, bersama Andi Yuwono reporter Mojokerto.

Sebelum acara Diklat digelar, Kepala Sekolah MAN 2 Kabupaten Mojokerto Agus Tiono didampingi beberapa guru kelas menyampaikan bahwa Diklat ini diharapkan siswa mampu menerima ilmu jurnalistik secara maksimal dan juga mampu menulis secara baik,” pintanya.

” Setiap tahun dua kali kita datangkan narasumber, agar siswa dapat bekal ilmu jurnalistik melalui Diklat, seperti halnya saat ini,” terang Kepala Sekolah MAN 2 Kabupaten Mojokerto, Agus Tiono.

Sementara itu dalam kesempatan ini Narasumber Nyoto Wibowo mengatakan kepada peserta Diklat, bahwa seorang jurnalis harus bekerja secara profesional.

” Didalam menjalankan tugas jurnalistik harus tetap memakai kaidah kode etik jurnalistik,” jelasnya.

Jurnalis disetiap dapat informasi harus chek and richek, konfirmasi dan investigasi tentang kebenaran informasi yang diterima dan disuguhkan dengan berita.

Wartawan itu menyampaikan berita, bukan informasi, jadi apa yang menjadi produk berita bisa dipertanggungjawabkan.

Beda dengan pegiat Medsos apa yang disampaikan itu bukan berita, namun informasi, adakalanya informasi itu hoax, ujaran kebencian maupun sara, ” tutupnya.( Stella)