Mojokerto,Sekilasmedia.com-Dalam rangka memperingati Tahun baru Hijriyah 1445 H pemerintah kota Mojokerto menggelar Tabligh Akbar dengan mengundang
Gus Kautsar dan dimeriahkan atau diiringi oleh Gus Mustafid serta hadrah Liwaa’ul Hamdi, Sabtu (5/8/2023) malam.
Seperti diketahui Gus H. Muhammad Abdurrahman al-Kautsar adalah seorang putra kiai dari desa Ploso, Modjo, Kediri, Jawa Timur.Beliau dikenal lantaran tausiahnya yang sangat menarik. Ia juga dikenal masyarakat pasalnya Ia merupakan kiai atau guru dari Gus Iqdam yang sedang naik daun dan digandrungi para jamaah milenial.
Walikota Mojokerto Hj Ika Puspita Sari yang akrab disapa Ning Ita menyampaikan, bahwa dalam rangka memperingati Tahun baru Hijriyah 1445 H, malam ini kita bersholawat bersama ribuan masyarakat kota Mojokerto.
Selain ribuan masyarakat Mojokerto, tampak hadir Sekretaris Daerah kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo, para OPD, dan semua jajaran Forkopimda kota Mojokerto, semuanya ingin ngalap barokah bersama Gus Kautsar,” ujarnya.
Ditambahkan Ning Ita, ditengah bulan Muharam ini, Alloh masih memberikan nikmat kepada kita semua, dan semoga keberkahan terus mengalir untuk kota Mojokerto yang kita cintai,” pinta Ning Ita.
Dengan sholawat bersama dengan Gus Kautsar, semoga kita kelak dapat syafaat dari Rasulullah SAW, Aamiin.
Tak hanya Sholawat, lanjut Ning Ita, kita bareng-bareng berkumpul di halaman GOR kota Mojokerto, kita juga bakal mendengarkan tausiah dari Gus Kautsar.
Masih kata Ning Ita, dengan bersholawat kita ngalap berkah untuk kota Mojokerto. “saya sudah berikhtiar untuk kota Mojokerto, semoga yang saya lakukan bermanfaat untuk kota Mojokerto,” jelasnya.
Seperti diketahui, dalam Peningkatan indeks pembangunan manusia, tolak ukurnya dilihat dari sisi pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Untuk kota Mojokerto saat ini sudah mencapai indeks pembangunan 79,8 persen,” pungkas Ning Ita.
Sementara dalam tausiyahnya, Gus Kautsar menyampaikan, bahwa dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia harus introspeksi diri. Artinya jangan selalu melihat kesalahan orang lain, tetapi koreksi apa kekurangan kita,” katanya.
Selain itu, lanjut Gus Kautsar, kita jangan sampai terbuai dengan hawa nafsu, sebab hawa nafsu yang tidak baik akan menjerumuskan kita ke jalan yang tidak benar,” tuturnya.
Gus Kautsar juga berpesan, bahwa tanggung jawab seorang pemimpin itu sangat besar, tanggung jawab itu berbentuk mengabdi pada masyarakat juga melayani masyarakat.
” Pelayanan dan pengabdian terhadap masyarakat merupakan ibadah yang paling utama bagi seorang pemimpin daerah,” tutupnya.( Wo/adv)