Mojokerto, Sekilasmedia.com-Pelaku usaha produksi tempe IRT ( Industri Rumah Tangga ) Sulistyaningsih warga asal desa Jeruk Seger ,Gedek, Mojokerto sekarang menciptakan produk terbaru yakni keripik tempe original, keripik tempe buah naga dan keripik tempe lele.
keripik tempe yang harganya cukup murah hanya puluhan ribu per bungkusnya ini, sudah membuat Sulistyaningsih (50) tahun meraup keuntungan hingga Rp 9 juta per bulan.
Ibu rumah tangga (IRT) asal Dusun penjalin wakul Desa Jeruk Seger Kecamatan Gedeg Mojokerto, mengaku sudah 23 tahun menjadi pengusaha tempe.
Bahkan Istri dari poniman (50) ini sudah memiliki pelanggan tetap diwilayah kabupaten Mojokerto seperti wilayah Gedeg, Kemlagi, dan Jetis. Semuanya dikirim ke toko agen, toko pasar , acara event dan toko swalayan,” ungkapnya pada Sekilasmedia.com Kamis, (10/8/23).
Untuk diketahui, Sulistyaningsih menjual ke reseller dengan harga Rp 50 ribu per 1kg. Tak hanya itu, ia juga menjual keripik tempe dengan kemasan 2 ons dan 1/4 kg. Keripik tempe produk rumahan ini diberi label “Buk lies.
Lebih lanjut disampaikan, harga keripik tempe original Rp 16 ribu perbungkus, keripik tempe buah naga dengan harga 12 ribu perbungkus, keripik tempe lele dengan harga 12 ribu perbungkus, untuk resseler harga dibedakan,”terangnya
Sulistyaningsih menyampaikan, proses pembuatan keripik tempe tersebut, pertama, kedelai direbus sampai matang, kemudian di rendam sampai matang. Besok paginya digiling menggunakan mesin untuk memisahkan biji kedelai dengan kulit. Kemudian dicuci menggunakan air bersih . Setelah pencucian terakhir kedelai masih ada airnya dikasih ragi dan tepung kemudian dibiarkan selama 2 hari,”jelasnya
Setelah 2 hari, biji kedelai yang ditaburi tepung dan ragi itu menjadi tempe. Untuk pembuatan kripik tempe buah naga pencucian tidak diberi ragi dulu, karena harus direndam dulu dengan air buah naga, untuk pembuatan kripik tempe lele juga waktu pencampuran tepung sama kedelai ditambahi daging lele kering,”jelasnya
Setelah diiris tipis-tipis lalu dicelupkan ke dalam bumbu-bumbu, air, garam dan penyedap rasa.Setelah itu irisan tempe digoreng yang sudah dicampur bumbu, Satu kali gorengan sekitar 5menit,”ucapnya.
Untuk produksi usaha ini sulistyaningsih harus menggunakan kedelai import untuk membuat keripik tempe ini.
Dalam satu hari Sulistyaningsih menggoreng hingga 4 kg keripik tempe. Jumlah itu bisa saja meningkat saat menjelang hari raya,” tandasnya
Dan tahun ini pelaku usaha tempe ini mendapat produk unggulan juara 1, yang diadakan oleh Dinas Pangan dan Perikanan kabupaten Mojokerto tahun 2023.
Tambahnya sangat bahagia produk kripik tempe saya bisa menang lomba dan saya mewakili juara kecamatan gedeg sebagai juara 1 lomba produk unggulan UMKM yang diadakan Dinas Pangan dan Perikanan kabupaten Mojokerto tahun 2023 dan berharap produk saya ini nantinya bisa dijual ke luar negeri.” harapnya.
Bupati Mojokerto Hj Ikfina Fahmawati juga sangat mendukung usaha kami, bahkan sempat memborong produk kami, ” tutupnya.(hari)