Jombang,Sekilasmedia.com Dalam rangka mendukung Pemerintah Daerah (Pemda) dalam penanggulangan bencana, Kodim 0814/Jombang kerahkan personel. Untuk mengikuti Sosialisasi Pelatihan Pemetaan serta pembinaan terhadap masyarakat tanggap rawan bencana yang diikuti 80 orang. Kegiatan berlangsung di Aula Makodim 0814/Jombang.
Pasiter Kodim 0814/Jombang, Kapten Inf. Tatok Budiono menyampaikan, apresiasi dan berharap kegiatan ini mampu menambah wawasan. Khususnya bagi Masyarakat yang wilayahnya sering terkena bencana.
“Melalui sosialisasi ini, diharapkan Masyarakat lebih mampu mengantisipasi dan menangani bencana di wilayahnnya,” Tutur Kapten Inf. Tatok Budiono. Melalui sosialisasi ini, diharapkan mampu memetakan daerah yang terdampak bencana di wilayahnya. Dengan tujuan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan apabila terjadi bencana alam.
“Melakukan antisipasi secara dini guna mencegah semaksimal mungkin kerugian yang akan ditimbulkan bila terjadi bencana alam,” pungkasnya.
Kepala BPBD Kab Jombang Bambang Dwijo Pranowo didampingi oleh Kabid Pencegahan dan Kesipasiagaan Samsul Bahri Sos menghadiri kegiatan Sosialisasi yang dilaksanakan oleh Kodim 0814/Jombang. Kegiatan ini terlaksana karena kodim berharap Pembinaan Masyarakat Tanggap Bencana di Kabupaten Jombang dapat terus berjalan dan meningkat seiring dengan banyaknya kejadian bencana di Kabupaten ini.
“Saya berterima kasih atas bantuan TNI dalam membantu Penanggulangan Bencana tahun lalu, karena bantuan TNI Banjir tahun lalu dapat terselesaikan dengan baik sampai masa pemulihan” ujar Bambang selaku kepala BPBD Kab Jombang.
Menurut UU No 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, unsur pelaksanaan penanggulangan bencana ada 3, yakni Kordinasi, Pelaksana dan Komando. BPBD Jombang terus berkordinasi dalam 3 hal tersebut kepada TNI/Polri dalam mendukung upaya penanggulangan bencana. peran dan Fungsi TNI dalam Penanggulangan Bencana yaitu Evakuasi Korban Bencana Alam, Perawatan kepada Korban yang Terluka, Penyaluran Bantuan untuk Para Korban serta Pengadaan Penampungan dan Fasilitas Darurat Lainnya.
Paradigma penanggulangan bencana belakangan ini berubah dari penanganan dampak bencana menjadi pengurangan risiko yang mana berada pada fase Pra – Bencana. Oleh karenanya, fokus dalam penanggulangan bencana tidak saja tahap saat terrjadi bencana dan setelah bencana terjadi, akan tetapi bagaimana membangun ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana sehingga meminimalkan kerugian yang timbul akibat bencana, baik pada jiwa masyarakat maupun harta benda.
Dalam upaya meningkatkan Mitigasi dan Kesiapsiagaan masyarakat kab jombang dalam menghadapi bencana, BPBD Kabupaten Jombang membentuk DESTANA (Desa Tangguh Bencana). Desa tangguh bencana (destana) merupakan desa yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.
Destana inilah yang diharapkan menjadi garda terdepan dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Jombang karena dengan masyarakat yang memiliki kesiapsiagaan tinggi dapat membantu masyarakat lainyya dalam mengurangi risiko bencana di sekitar lingkungannya.