Mojokerto,Sekilasmedia.com-Program Tilik Deso Mirsani Masyarakat (Bulik Soima) di Kabupaten Mojokerto terus berlanjut. Kali ini Pemkab Mojokerto menggelar di Desa Gumeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Rabu (29/11/2023) pagi.
Kegiatan Bulik Soima ini dipusatkan di salah satu rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial yaitu Misni, yang beralamat di Dusun Gumeng, Desa Gumeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.
Agenda yang diinisiasi Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto ini dikemas dalam Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Mojokerto, yang diikuti puluhan KPM PKH desa setempat serta dihadiri Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto Try Raharjo Murdianto, Camat Gondang Endro Wahyono, Kepala Desa Gumeng Sri Wahyuni dan Forkopimca Gondang.
Program Bulik Soima ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Tak hanya itu, program Bulik Soima ini juga sebagai ajang menjaring aspirasi dan mendengar keluhan masyarakat secara langsung.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati M.Si memfasilitasi KPM PKH Kementerian Sosial untuk meningkatkan pengetahuannya terkait Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Bupati Ikfina juga mengimbau agar senantiasa memperhatikan kesehatan anak dan menjaga kesehatan lingkungan sekitar dengan menerapkan PHBS setiap saat.
“Utamanya para ibu yang memiliki anak balita. Bahwa PHBS harus dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga dengan memberikan contoh kepada anak-anak,” jelasnya.
Selain memberikan contoh dalam penerapan PHBS seperti kebiasaan mencuci tangan, pola pendidikan dari keluarga utamanya dari sosok ibu juga sangat dibutuhkan. Terlebih dalam masa tumbuh kembangnya, anak-anak akan belajar dari lingkungan keluarga,” imbuhnya.
“Kita harus memberikan contoh kepada anak-anak seperti sebelum makan dengan membiasakannya untuk mencuci tangan terlebih dulu. Kemudian setelah makan juga harus diajarkan untuk membersihkan piring juga,” tutur Bupati.
Selain itu, pasangan usia subur (PUS) yang terlalu tua atau lebih dari 35 tahun diharapkan sudah tidak hamil lagi, karena usia ibu diatas 35 tahun sangat berpotensi melahirkan bayi stunting.“Karena ada masa sel telur. Makin tua usia ibu, kualitas sel telurnya sudah kurang baik. Maka dari itu apabila masih mengalami menstruasi, dianjurkan memakai KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP),” pungkasnya. (Clara)