Gresik, Sekilasmedia.com – Bertemu para pengusaha tahu dan masyarakat di Kabupaten Gresik, Istri calon presiden Ganjar Pranowo yaitu Ibu Hj. Siti Atikoh, menerima keluhan (aspirasi) para pengusaha tahu, mengenai kelangkaan bahan baku tahu seperti kedelai, dan harga kedelai import yang mahal merugikan mereka.
Pertemuan ini, bertempat di Pabrik Tahu Sumber Makmur Desa Gadingwatu Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik, Rabu (20/12/2023).
Mendapat keluhan dari pengusaha tahu se Kecamatan Menganti, Hj. Siti Atikoh Ganjar Pranowo mengatakan bahwa permasalah utama para pengusaha/pengarjin terkait ketersediaan bahan baku kedelai, karena saat ini mayoritas tergantung dengan kedelai import yang tinggi.
Untuk Kedelai lokal ada di Grobokan Jawa Tengah, dulu ada di Sumbawa dan Bima, namun sekarang Sumbawa dan Bima bergeser produksi Jagung. Kalau ketergantungan bahan baku kedelai import yang tinggi, dan jika suatu saat kuota kedelai import ditutup, maka akan mempengaruhi ketersedian bahan baku. Ini berarti kedaulatan pangan kita sangat rentan.
Kedepan memang kedelai kita perlu berdaulat, sehingga perlu penelitian-penelitian agar bibit kedelai itu bermutu tinggi dan sesuai kondisi alam di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri jika kedelai sangat bagus di wilayah dengan 4 musim.
Pada kesempatan ini, Siti Atikoh juga menyisipkan kampanye politik untuk memilih pasangan capres cawapres nomor 3 Ganjar Mahfud (Gama) pada pilpres mendatang, yang akan jatuh pada tanggal 14 Februari 2024.
Seusai acara, Mujid Riduan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Gresik kepada awakmedia menegaskan bahwa target PDI Perjuangan dalam pemenangan paslon presiden dan wakil presiden nomor 3 Ganjar Mahfud di Kabupaten Gresik, sesuai hasil rapat DPC maupun DPD target kita tetap sebesar 60 persen.
Salah bentuk dukungan untuk pemenangan Ganjar Mahfud di Kabupaten Gresik, DPC PDI Perjuangan mendirikan sekitar 400 posko, meliputi posko setiap desa, kecamatan dan kabupaten, ditambah posko caleg-caleg untuk dukung pemenangan Ganjar Mahfud.
Kemudian, terkait kedatangan Istri capres Ganjar yakni Siti Atikoh silatuhrami dengan pengusaha Tahu di wilayah Desa Gadingwatu Kecamatan Menganti, Mujid memandang jika menjelaskan tahu makanan rakyat kecil dan harga terjangkau oleh siapa pun.
Kedua, terkait keluhan pengusaha tahu dimana kelangkaan kedelai menjadikan pengusaha tahu resah, karena pergerakan harga kedelai melambung tinggi dan mereka sangat tergantung produk kedelai import. Dan kunjungan kali ini tepat momennya untuk menerima curhatan dari pengusaha tahu, untuk kemudian dicarikan solusi terbaik.
Disamping itu, Wakil Rakyat asal Desa Domas dengan optimis mengungkapkan target pencapaian kursi dewan PDI Perjuangan Gresik dalam kontestasi pemilu 2024, yangmana sesuai rapat DPC ada 12 kursi dewan pada pemilu legislatif 2024 karena ada nama-nama caleg dari adik bupati untuk DPR RI, anak Bu min, Gus Ismail, incumben, H. Nadir dam masih banyak lagi, termasuk Bawean salah satu pendulang kursi, pungkas dia.
Sementara, Iswati pemilik usaha / pengrajin tahu Sumber Makmur mengatakan sebenarnya untuk membuat tahu itu lebih bagus menggunakan kedelai lokal, karena kita membuat tahu tanpa bahan pengawet.
Iswati juga mengeluhkan hasil produk tahu dari kedelai lokal, dimana tahunya kurang tahan dan cepat basi. Hal ini, berbedanya tahu dari kedelai import bisa tahan sampai tiga hari.
” Apalagi peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau malah sangat rawan sekali busuk. Sedangkan untuk pemasaran tidak ada kendala selama ini,” tuturnya.
Pengusaha Tahu asal Desa Gadingwatu ini, meminta pemerintah bisa menyediakan kedelai lokal dengan kualitas yang bagus sehingga bisa bersaing secara kualitas dan harga dengan kedelai dari luar negeri.
” Kalau kita, mintanya kedelai lokal diproduksi yang banyak dengan kualitas yang bagus, bisa bersaing dengan kedelai import. Karena selama ini kita mayoritas memakai kedelai import dengan harga yang mahal, sehingga merugikan para pengusaha tahu,” tandasnya kepada awak media. (rud)