Mojokerto,Sekilasmedia.com – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, menghadiri giat simposium ‘Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan’. Pada kesempatan itu Bupati Ikfina menegaskan bahwa target yang ingin dicapai dari program tersebut adalah anak yang gemar belajar dengan sendirinya.
Karena pada penerapan transisi PAUD-SD yang menyenangkan, para orang tua dan pengajar diharuskan untuk menggunakan pendekatan pengajaran yang menyenangkan, menarik bagi anak usia dini, dan tidak bersifat memaksa, sehingga proses belajar menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan oleh mereka.
“Pada masa transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, targetnya cuma satu yaitu anak suka belajar, jadi, orang tua tidak susah-susah menyuruh, namun anaknya sendiri yang ingin belajar,” ujar Bupati di Kantor Dinas Pendidikan Mojokerto itu.
Selanjutnya, Bupati juga membahas terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Mojokerto dari sektor pendidikan yang terus diperbaiki. Diketahui, bahwa Indikator peningkatan SDM adalah IPM itu sendiri, yang terdiri dari 3 komponen, yaitu sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi (daya beli).
Untuk meningkatkan sektor pendidikan, langkah konkret yang akan diambil Pemerintah Kabupaten Mojokerto ke depannya adalah, memberikan beasiswa bagi para guru yang belum mencapai pendidikan tingkat tinggi strata 1 (S1) pada bidang masing-masing.
“Dua tahun ini kita telah memberikan program beasiswa untuk anak-anak kita yang berprestasi, tahun depan kita akan utamakan beasiswa bagi para guru yang belum S1 sesuai bidangnya, mengingat hampir 50% ASN kita adalah pendidik,” beber Bupati Ikfina.
Acara simposium yang digelar pada Rabu (7/8) pagi itu diikuti oleh Bunda PAUD Kecamatan sekabupaten Mojokerto, dan Guru Penggerak sekabupaten Mojokerto. Turut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto sebagai inisiator, dan Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur serta Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Timur.
Sedangkan untuk narasumber giat yang disiarkan langsung melalui platform YouTube itu, adalah Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia UNESCO (KNIU), dan Ketua Umum Asosiasi Widyaprada Indonesia (AWI).