Mojokerto,Sekilasmedia.com-Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah bekerjasama dengan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan olahraga tradisional di lingkungan Ponpes Amanatul Ummah, Mojokerto. Kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat olahraga tradisional di kalangan masyarakat, khususnya para santri. Minggu (18/08/2024)
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua KORMI Jawa Timur, Hudiyono, dan Ketua Yayasan Amanatul Ummah, Gus Barra. Dalam sambutannya, Hudiyono menyampaikan apresiasi kepada Kiai Asep Saifuddin Chalim dan Wakil Bupati Mojokerto, Gus Barra, atas dukungan dan kesempatan yang diberikan kepada komunitas olahraga Jawa Timur.
“Tadi ada lomba klompen, lomba terompah, dan sebagainya. Santri Amanatul Ummah keren-keren dan luar biasa. Perlombaannya dimulai dari jam 10 siang,” ujar Hudiyono.
Gus Barra, dalam kesempatan yang sama, menyatakan rasa bangganya atas partisipasi puluhan ribu masyarakat yang turut meramaikan acara ini. Ia berharap kerja sama antara Ponpes Amanatul Ummah dan KORMI Jatim dapat terus berlanjut untuk mempromosikan olahraga tradisional di masa depan.
“Budaya olahraga tradisional harus tetap digalakkan agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman yang serba digital. Dengan semangat KORMI Jatim, pesantren-pesantren lain juga akan kembali semarak dengan olahraga-olahraga tradisional,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Gus Barra juga meminta doa restu kepada masyarakat terkait pencalonannya sebagai Bupati Mojokerto pada Pilkada yang akan datang. “Mohon doa restunya semua, semoga pencalonan saya dan Bu Khofifah dalam kontestasi Pilkada ini diberikan kelancaran dan kemudahan,” tuturnya.
Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, turut hadir dan merasa sangat senang bisa menyemarakkan peringatan Kemerdekaan ke-79 RI di Ponpes Amanatul Ummah bersama KORMI dan masyarakat pesantren. “Di lingkungan pesantren, kita juga harus ikut menyemarakkan perayaan HUT RI ke-79. Semua lapisan masyarakat harus ikut bahagia,” ucap Khofifah.
Sebagai calon Gubernur Jawa Timur 2025-2030, Khofifah juga menekankan pentingnya membimbing nasionalisme dan cinta tanah air di pesantren dengan akhlakul karimah. “Kita tidak hanya membutuhkan insan-insan yang pintar, tapi kita butuh pintar dan benar.
Mudah-mudahan dari pesantren ini akan terus bisa memberikan penguatan bagaimana menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tambah Khofifah.
Khofifah juga menyampaikan permohonan doa restu untuk pencalonannya kembali dalam Pilgub Jatim 2024, agar diberikan kelancaran dan kemudahan dalam prosesnya.
Acara ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Prof. Dr. K.H. Asep Saifuddin Chalim, M.A., yang mendoakan keselamatan dan kemajuan untuk semua pesantren serta tamu undangan yang hadir.”pungkasnya (Zies)
