Malang, sekilasmedia.com- Pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian dan pelemahan perekonomian global tidak terlepas dari kontribusi Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Selain itu, kebijakan pengembangan UMKM diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berbasis ekonomi pasar yang adil.
Untuk mendorong peningkatan ekspor nasional, Universitas Ma Chung menggandeng Disperindag Kabupaten Malang dan Bea Cukai Malang dalam mengasistensi para pelaku UMKM untuk menggalakkan ekspor produknya.
Hal itu disampaikan Rektor Universitas Ma Chung, Prof. Dr. Stefanus Yufra Menahen Taneo, M.S.,M.Sc. menyampaikan kia dirinya sudah memulai beberapa tahun yang lalu.
“Sebetulnya kami sudah memulai tahun yang lalu. Hasil terapan dari penelitian kami selama lebih dari 10 tahun, kami mempelajari dan kemampuan apa yang mendukung untuk meningkatkan kinerja UMKM kita,” kata Stefanus.
Menurutnya barang ekspor ke luar negeri hanya 14 sampai 16 persen padahal UMKM di Indonesia ada 99,99 persen dan sekitar 65 juta kontribusi terhadap produk domestik bruto 60 persen, menyerap tenaga kerja 97 persen.
“Padahal di kabupaten Malang ini kan kabupaten di Jawa Timur yang jumlah umkm-nya paling banyak. Kalau hanya mereka hanya di dalam negeri pemasaran itu tidak bisa memperoleh hasil yang baik karena itu kami memfasilitasi juga sama dengan dinas perindustrian perdagangan Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang,” ucapnya
Lebih lanjut menurut Stefanus bahwa dengan adanya Indonesia thread promotion chapter di Korea Selatan untuk bisa menghubungkan mereka dengan pembeli dari Korea Selatan.
“Kami fokus tahun ini pada makanan dan minuman, tahun yang lalu kami sudah dengan Malaysia. Sebetulnya ini juga ditekankan Presiden Jokowi Sudah beberapa tahun yang lalu baru UMKM untuk go international,” ujarnya.
Namum menurut Stefanus tidak ada tindakan nyata melihat dan malihat pemerintah yang dianggap masih terbatas sehingga dirinya dari perguruan tinggi ikut berkontribusi dan bersedia membuka ruang diskusi dan konsultasi ekspor bagi para pelaku UMKM.
“Sebenarnya banyak sekali potensi luar biasa yang dimiliki oleh para UMKM di Kabupaten Malang, dengan kualitas produk yang mampu bersaing, baik di pasar lokal maupun nasional. Hanya saja mungkin selama ini untuk ke pasar internasional masih banyak pelaku usaha yang belum memahami ekspor impor. Kami berharap dengan dukungan instansi lainnya dan masyarakat luas, produk-produk UMKM tidak hanya dikenal dalam pasar domestik melainkan dapat berkembang dan mampu bersaing di tingkat internasional,” tukasnya. (BAS)