Malang, sekilasmedia.com- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI mendorong media massa untuk mengambil peranan dalam pengawasan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 yang tahapannya saat ini tengah berjalan.
Hal tersebut dibahas dalam acara Konsolidasi Media dalam Rangka Penguatan Pemberitaan pada Pengawasan Tahapan Pemilihan Serentak Tahun 2024 yang digelar di Latar Ijen Handcrafted Culinary, jalan Besar Ijen 79, Malang, Jawa Timur. Sabtu (9/11).
Hadir Hubungan Masyarakat Bawaslu RI, Ahmad Ali Imron bersama Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat Dan Humas Bawaslu Kota Malang, M. Hasbi Ash Shiddiqi. Keduanya membuka langsung acara konsolidasi yang melibatkan perwakilan media massa tersebut.
Humas Bawaslu RI, Ahmad Ali Imron dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan konsolidasi media kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat pemberitaan pengawasan tahapan pemilihan serentak 2024 serta memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang Pemilihan serentak 2024, khususnya di Kota Malang.
“Konsolidasi media ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Bawaslu untuk memastikan bahwa informasi terkait hasil Pemilu disajikan secara objektif, akurat dan dapat dipercaya,” kata Ali Imron.
Menurut Ali Imron bahwa lingkungan informasi yang sehat untuk memperkuat integritas Pilkada dan mendukung masyarakat dalam pengambilan keputusan yang cerdas dengan sinergi Antara Bawaslu dengan media massa.
“Diharapkan pemberitaan pengawasan tahapan Pilkada 2024 dapat memberikan informasi yang berkualitas mencerahkan kepada masyarakat. Dalam proses tahapan Pilkada maupun isu isu atau informasi selama tahapan Pilkada 2024,” terangnya.
Lebih lanjut menurut Ali Imron, sehingga hal ini dapat menjadi tonggak penting dalam membangun kesadaran demokrasi di Indonesia, khususnya di Jawa timur, lebih khusus lagi di Kota Malang.
Sedangkan tujuannya adalah membangun hubungan baik Antara Bawaslu dengan media massa nasional maupun lokal serta memetakan isu isu strategis pemilihan serentak 2024.
“Berdasarkan indeks kerawanan Pemilu Pilkada 2024, dimana Jawa Timur ini masuk kategori 5 daerah rawan tinggi tingkat Kabupaten / Kota,” tukasnya.
Hal senada juga disampaikan Humas Bawaslu Kota Malang, M. Hasbi Ash Shiddiqi bahwa Kota Malang masuk kerawanan tertinggi berdasarkan laporan pengawas di lapangan mulai TPS di kelurahan sampai tingkat kecamatan dan bahkan sampai tingkat kota.
“Tanpa partisipasi sahabat-sahabat media tidak mungkin demokrasi di Indonesia ini berjalan dengan baik dan benar, apa yang dilakukan demokrasi kita adalah masih pada proses transisi untuk mencari demokrasi yang ideal. Sesuai dengan karakteristik kultur masyarakat kita. Bagi sahabat-sahabat media tetap menjaga independensi, kritis terhadap perjalanan demokrasi kita dan ikut memberikan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat lebih cerdas dalam memilih calon-calon pemimpinnya,” pungkasnya. (BAS)