Mojokerto,Sekilasmedia.com-Pasca debat publik kedua, antar pasangan calon peserta pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Mojokerto Tahun 2024 yang digelar di Gedung Ayola Hotel pada Tanggal 7 November 2024 lalu sempat menuai protes kepada KPU dari Paslon, akhirnya KPU kota Mojokerto dan perwakilan panelis memberikan permohonan maaf.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasangan calon Junaedi-Amin protes kepada KPU kota Mojokerto soal mix suara yang selalu ngadat saat debat berlangsung, sedangkan pasangan Ita- Sandi protes soal salah data tentang rata-rata lama sekolah yang disampaikan panelis tak sesuai dengan data BPS ( Badan Pusat Statistik ). Data yang benar tentang rata-rata lama sekolah kota Mojokerto adalah 11,5. Namun disampaikan panelis dengan nilai 9,5
Perwakilan dari panelis Arief Setiawan, menyampaikan permohonan maaf, baik kepada pasangan calon Ita- Sandi, KPU maupun Masyarakat. Ia mengakui atas kesalahannya atas pengimputan data.
” Ketika saya buka data di google, saya ketik Mojokerto, Tak taunya data tersebut milik kabupaten Mojokerto,” terangnya, saat bertemu dengan sejumlah awak media di kantor KPU kota Mojokerto, Minggu (10/11/2024).
Lebih lanjut Arief menyampaikan, saya tidak ada maksud untuk memanipulasi data, saya merasa bersalah dan mohon maaf atas kesalahan kami,” ujarnya.
Sementara ketua KPU kota Mojokerto Usmuni membenarkan ada surat masuk dari salah satu Paslon calon Walikota dan Wakil Walikota Mojokerto, tentang penyampaian data yang salah di debat publik kedua.
Oleh sebab itu, surat tersebut saya tindak lanjuti dengan rapat evaluasi dan menghadirkan panelis di kantor KPU kota Mojokerto.
Seperti diketahui perwakilan panelis mengakui kesalahannya dan meminta permohonan maaf,” terang Usmuni.
Soal materi yang disampaikan panelis pihak KPU tidak pernah tahu isinya, semua itu kita serahkan pada panelis, dan tidak ada unsur manipulasi data,” tandasnya.(Wo)