Malang, sekilasmedia.com – Di tengah pesona alam Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, tersembunyi sebuah situs bersejarah yang kaya akan kisah kerajaan masa lampau. Petirtaan Ken Dedes, sebuah pemandian kuno yang dipercaya sebagai tempat mandi para raja dan putri Kerajaan Singosari (1222-1292), masih menyimpan jejak kejayaannya meski telah termakan zaman.
Petirtaan ini diyakini pernah menjadi tempat pemandian Ken Dedes, istri dari Ken Arok, pendiri Kerajaan Singosari. Berlokasi sekitar 200 meter sebelah timur Stasiun Singosari, tempat ini menawarkan kesejukan dan keasrian khas lereng pegunungan. Dikelilingi pohon-pohon besar dan aliran mata air jernih yang tak pernah kering, pemandian ini menjadi saksi bisu kejayaan kerajaan yang pernah berkuasa di tanah Jawa.
Menurut juru kunci situs, Bapak Agus, pengunjung yang datang ke tempat ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Bandung, Jakarta, hingga Yogyakarta. Bahkan, wisatawan mancanegara pun tertarik untuk melihat langsung sisa kejayaan Singosari ini. “Setiap bulannya, rata-rata sekitar 1.000 orang datang ke sini,” ungkapnya. Kamis (30/1).
Keunikan utama dari petirtaan ini adalah pancuran air yang keluar dari mulut arca. Meski kini hanya tersisa satu arca berbentuk garuda di pojok timur kolam, dulunya terdapat 4 hingga 6 arca yang berfungsi sebagai pancuran air. Sayangnya, seiring waktu, beberapa arca telah hilang, dan sebagian sisa peninggalan situs ini diamankan di Museum Trowulan, Mojokerto, pada tahun 1970-an.
Arsitektur petirtaan ini mengingatkan pada gaya bangunan khas Bali, yang menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Kolam utamanya memiliki panjang sekitar 7 meter dan lebar 3 meter, dikelilingi oleh reruntuhan bangunan yang diduga merupakan bagian dari kompleks pemandian ini di masa lalu.
Meski telah berusia ratusan tahun, kondisi petirtaan ini masih cukup terawat. Pengunjung tidak dikenakan biaya masuk, hanya perlu mengisi buku tamu sebelum menikmati suasana magis peninggalan Singosari ini. Akses menuju lokasi pun cukup mudah, dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat.
Bagi mereka yang ingin mendalami sejarah Singosari, petirtaan ini bukan hanya sekadar situs wisata, tetapi juga tempat yang menyimpan banyak cerita tentang kejayaan leluhur Nusantara. Selesai mandi di petirtaan, dahulu para keluarga kerajaan akan melanjutkan perjalanan ke Candi Sumberawan yang terletak di sebelah barat untuk bersembahyang.
Kini, meski sebagian keindahannya telah terkikis oleh waktu, Petirtaan Ken Dedes tetap menjadi salah satu saksi bisu kejayaan Kerajaan Singosari yang patut dijaga dan dilestarikan. Bagi pecinta sejarah, situs ini adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan.
Penulis : S. Basuki
Editor: Kaylla