Mojokerto,Sekilasmedia.com-Perubahan zaman yang kini semakin besar semakin berpengaruh untuk cara pandang kita berubah, mulai dari trend fashion viral, teknologi yang semakin tak ada habis nya untuk terus berinovasi serta barbagai makanan yang lagi hits sudah menjamur diseluruh plosok negri.
Akan tetapi dibalik melimpahnya makanan zaman sekarang masih terlihat menyempil sebuah pedagang yang ramai di hampiri oleh pembeli. Yakni bisnis UMKM atau PKL( pedagang kaki lima ) yang masih menjajakan makanan tradisional dan masih digandrungi oleh penikmat makanan tradisonal.
Nawang sapaan akrab untuk penjual tersebut, yang kini masih menggandrungi jualannya diera gempuran makanan yang beraneka ragam.
Nawang mengakui, bahwa bisnis ini sudah lama ia geluti dan kini masih semangat untuk menjajakan nya.
” untuk jualanya udah lama dari beberapa tahun lalu, dan alhamdulillah dagangan saya masih diminati oleh pembeli,” terangnya waktu diwawancarai wartawan sekilas media.
Makanan yang dijual oleh nawan cukup meliputi :
1. Klepon :
Klepon merupakan salah satu kue tradisional khas Indonesia yang berbentuk bulat kecil dengan warna hijau. Kue ini dibuat dari adonan tepung ketan yang diberi pewarna alami dari daun pandan atau daun suji, serta diisi dengan gula merah cair yang memberikan rasa manis saat dikunyah. Setelah proses perebusan, klepon dilapisi parutan kelapa yang memberikan sensasi gurih. Teksturnya yang kenyal serta perpaduan rasa manis dan gurih membuat klepon menjadi salah satu jajanan pasar favorit yang biasanya disajikan dengan bungkus daun pisang.
2. Sawot
Sawot singkong adalah makanan tradisional yang berbahan dasar singkong yang diparut kasar, kemudian dikukus atau dimasak dengan campuran kelapa parut dan garam. Sawot biasanya disajikan sebagai makanan pendamping atau camilan, sering kali dengan taburan gula atau sambal tergantung selera. Makanan ini populer di beberapa daerah di Indonesia, terutama di wilayah timur seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku. Sawot juga dikenal karena prosesnya yang sederhana dan cita rasanya yang khas.
3. Gempo
Gempo adalah makanan tradisional khas Gresik yang masih eksis hingga kini dan menjadi favorit banyak kalangan. Kue ini terbuat dari campuran tepung beras, tepung terigu, gula merah, kacang tholo, dan kelapa parut, menghasilkan rasa yang unik dengan perpaduan manis dan gurih. Kehadiran gempo di berbagai pasar tradisional menjadi bukti bahwa jajanan legendaris ini masih diminati di tengah maraknya camilan modern. Selain menghadirkan cita rasa autentik, gempo juga menjadi simbol kekayaan kuliner lokal yang patut dilestarikan.
5. Gethuk
adalah makanan tradisional khas Indonesia, khususnya populer di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Makanan ini terbuat dari singkong yang dikukus, kemudian dihaluskan dan dicampur dengan gula merah atau gula pasir. Beberapa varian gethuk menggunakan pewarna alami seperti daun pandan atau ubi ungu untuk memberikan warna yang menarik.
6. Cenil
Cenil adalah salah satu jajanan tradisional khas Indonesia, khususnya dari Jawa. Cenil terbuat dari adonan tepung tapioka yang menghasilkan tekstur kenyal. Biasanya berbentuk bulat kecil, lonjong, atau kotak, dan memiliki warna-warni cerah seperti merah, hijau, atau kuning. Setelah direbus, cenil biasanya disajikan dengan taburan kelapa parut dan gula merah cair sebagai pemanis.
7. Klanting
Klanting adalah salah satu jenis makanan tradisional yang berasal dari Jawa, khususnya di daerah Jawa Tengah. Makanan ini terbuat dari tepung ketan yang digoreng dan dibentuk menjadi bola kecil atau panjang. Klanting memiliki rasa gurih, dan sering kali dibumbui dengan parutan kelapa atau gula merah di atasnya. Biasanya, klanting disajikan sebagai camilan atau makanan ringan dalam berbagai acara tradisional.
Makanan diatas itu adalah sebagian dari jualannya yang dijajakan oleh nawang.
” sebenernya masih banyak cuma ini tadi udah habis dan kadang juga nggak bikin,” terangnya.
Aneka ragam dari makanan tradisional yang dijajak nawang dibandrol dengan harga Rp. 5000 perposri bisa untuk satu macam atau dicampur dengan yang lain.kedai ini buka senin sampai jum’at dipasar tanjung mojokero dan untuk hari minggunya berada di CFD( car free day ) yang ada di sumber gayam,puri,mojokerto.
Nawang mengaku kalau jualannya setiap hari masih ramai diera gempuran jenis makanan yang lagi hits.
” setiap hari laku dan bisa sampai hbis,” tambhnya.
Dengan beragam pilihan makanan tradisional yang tetap diminati oleh pembeli, Nawang membuktikan bahwa meskipun tren makanan modern terus bermunculan, makanan tradisional Indonesia tetap memiliki tempat di hati masyarakat. Keuletan dan semangatnya dalam menjaga keberlanjutan bisnis UMKM ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus melestarikan kuliner lokal. Setiap hari, kedainya selalu ramai pengunjung, yang membuktikan bahwa cita rasa autentik tak pernah lekang oleh waktu. Bagi pecinta kuliner tradisional, Nawang menawarkan kenikmatan yang tak hanya menggugah selera, tetapi juga menyimpan nilai budaya yang kaya.
Penulis: Yusril
Editor: Stella











