Ekonomi

Pesantren Mandiri, Peluncuran FORPILA dan BMC+ untuk Inovasi Kesehatan dan Ekonomi

×

Pesantren Mandiri, Peluncuran FORPILA dan BMC+ untuk Inovasi Kesehatan dan Ekonomi

Sebarkan artikel ini
Pesantren Mandiri, Peluncuran FORPILA dan BMC+ untuk Inovasi Kesehatan dan Ekonomi.(Foto: Basuki)

Malang, sekilasmedia.com – Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia (BMCI) bersama PT Wira Ihsan Niaga meluncurkan dua produk inovatif, FORPILA (Formula Pengawet Ikan Alami) dan BMC+ (Bahrul Maghfiroh Colagen), pada Sabtu (11/1/2025) di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Malang. Acara tersebut dihadiri oleh puluhan peserta, termasuk para akademisi dan santri.

Hadir sebagai narasumber, Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Bisri, MS, mantan Rektor Universitas Brawijaya, menjelaskan bahwa peluncuran produk ini merupakan bagian dari upaya pondok pesantren dalam memenuhi empat tugas utama sebagaimana diatur dalam undang-undang pesantren.

“Tugas pertama adalah mempelajari dan mengamalkan agama Islam yang terintegrasi dengan sains. Di sini, kami sudah membangun laboratorium digital berbasis kecerdasan buatan senilai Rp 1,2 miliar. Tujuannya agar anak-anak bisa menjadi dai modern yang paham teknologi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. Bisri memaparkan bahwa tugas kedua pondok pesantren adalah sebagai media dakwah, sedangkan tugas ketiga adalah mewujudkan kemandirian ekonomi.

“Pondok pesantren harus memiliki kemandirian ekonomi. Oleh karena itu, kami mengembangkan bisnis kesehatan ini bersama PT Wira Ihsan Niaga. Dengan berbisnis, kami dapat meringankan beban orang tua santri, bahkan memberikan beasiswa kepada 20 persen santri yang belajar secara gratis di sini,” tambahnya.

Tugas terakhir pondok pesantren adalah memberdayakan masyarakat. Dalam hal ini, produk FORPILA dan BMC+ diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, termasuk membuka peluang bisnis melalui reseller.

FORPILA: Formula Pengawet Ikan Alami
Prof. Dr. Roihatul Mutiah, SF., M.Kes., Apt, menjelaskan bahwa FORPILA adalah bahan tambahan pangan berbentuk cair yang diformulasikan dari fermentasi garam, selada, dan kesemek. Produk ini dirancang untuk menjaga kualitas dan kesegaran ikan laut secara alami hingga 45 hari pada suhu 0°C tanpa pembekuan.

“FORPILA menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk yang berasal dari insang dan organ dalam ikan. Ini sangat berguna untuk mengurangi kerusakan ikan selama proses penangkapan, transportasi, hingga distribusi,” jelas Prof. Roihatul.

Keunggulan FORPILA meliputi:

1. Menjaga kesegaran ikan lebih lama.
2. Menghemat energi listrik dalam penyimpanan.
3. Mengurangi kebutuhan es di kapal penangkap ikan.
4. Mendukung optimalisasi potensi perikanan di daerah minim es atau listrik.

BMC+: Cuka Kesemek dengan Beragam Manfaat Kesehatan

Cuka kesemek BMC+ adalah hasil fermentasi alami dari buah kesemek tanpa tambahan bahan kimia. Produk ini telah dimanfaatkan secara tradisional sebagai minuman kesehatan yang meningkatkan daya tahan tubuh.

Secara ilmiah, BMC+ memiliki berbagai manfaat farmakologi, di antaranya:

1. Antioksidan dan antiinflamasi.
2. Imunomodulator untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Menyehatkan pencernaan dengan probiotik dan prebiotik.
4. Menurunkan kadar gula darah dan kolesterol.
5. Mendukung kesehatan kardiovaskular dan saraf.
6. Potensi mencegah kanker melalui kandungan flavonoid.
7. Memperkuat tulang, gigi, dan mencegah anemia.

Peluncuran produk ini menjadi tonggak penting dalam kolaborasi antara pesantren dan dunia bisnis untuk memberikan dampak positif bagi santri dan masyarakat luas. Dengan FORPILA dan BMC+, diharapkan kemandirian ekonomi pondok pesantren semakin terwujud.

Penulis : S. Basuki
Editor: Kayla