Malang, sekilasmedia.com- Pantai Sugu di Desa Bandungrejo menjadi saksi aksi nyata pelestarian lingkungan. Perhutani bersama pelaku wisata Pantai 3 in 1 menggelar kegiatan bakti sosial dengan menanam ratusan pohon mangrove.
Dalam kesempatan tersebut Perhutani KPH Malang dan puluhan relawan dari berbagai organisasi di Malang Raya turut serta dalam kegiatan ini, sebagai bentuk kepedulian terhadap abrasi pantai serta upaya mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Minggu (23/2).
Ketua relawan, Dwi Juniarto, yang juga merupakan pegiat pariwisata, menegaskan bahwa Indonesia memiliki salah satu hutan mangrove terluas di dunia. Pantai Sugu sendiri memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai ekowisata hutan mangrove dengan keanekaragaman hayati yang tinggi.
“Oleh karena itu, upaya pelestarian harus dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam,” kata Juniarto.
Selain sebagai langkah konservasi, program penanaman mangrove ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan wisatawan tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir.
“Mangrove berperan penting dalam mencegah abrasi, menyerap karbon, dan menjaga kualitas lingkungan. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat melalui pariwisata berbasis edukasi lingkungan,” tegasnya
Wakil Administratur Perhutani KPH Malang, Soekirno, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang berpartisipasi. Ia menekankan bahwa meskipun jumlah pohon yang ditanam masih terbatas, langkah kecil ini adalah awal dari upaya besar dalam menyelamatkan pantai dari abrasi.
“Mangrove tidak hanya berfungsi sebagai pelindung pesisir, tetapi juga menghidupkan kembali ekosistem laut seperti kepiting dan biota lainnya yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Soekirno berharap program ini tidak hanya berhenti pada penanaman, tetapi juga dilanjutkan dengan pemeliharaan secara berkala. “Saya mengusulkan adanya kegiatan pemeliharaan bersama dalam tiga hingga enam bulan ke depan untuk memastikan tanaman mangrove dapat tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat optimal,” kata Soekirno.
Sementara Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Banyumeneng, Zainul Afkar, juga menyambut baik kegiatan ini. “Saya berharap penanaman mangrove di Pantai Sugu dapat menjadi langkah awal bagi kelestarian dan keindahan wisata pesisir lainnya, seperti Pantai 3 in 1 Banyumeneng yang juga dikelola oleh kelompoknya.
Dengan aksi nyata ini, Perhutani dan relawan menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan bukan sekadar wacana, melainkan sebuah gerakan bersama untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Penulis : S Basuki
editor: Kaylla