Mojokerto,Sekilasmedia.com-Pacet merupakan wilayah dengan segudang wisatanya, bukan hanya dari segi tempat wisata yang menjamur tempat kuliner pun banyak berhamburan di wilayah ini.
Salah satunya warung tegal watu yang berlokasi di dusun Made, desa Pacet, Kec. Pacet, Kabupaten Mojokerto, warung ini menyajikan berbagai olahan sambelan dengan konsep warung ala pedesaan serta pemandangan pegunungan yang megah dan dilengkapi dengan aliran sungai yang mengalir deras.
Warsini selaku pemilik warung tegal watu ini menjelaskan kalau nama watu sendiri diambil karena warung ini dikelilingi oleh bebatuan yang besar yang menjadi ikonik menjadi tempat ini.
“Warung ini berdiri dari tahun 2021 yang awal mula hanya membuka warung untuk orang yang hendak pergi ke sawah atau peristirahatan para petani, dari situ kok tiba” rame akhirnya dibukalah warung ini,” jelas warsini.
Menu yang dijual oleh warung ini berupa bermacam macam sambelan, dimulai dari sambelan ayam, lele, mujaer, nasi pecel, nasi kare. Dan menu yang paling autentik dari tempat ini adalah adanya menu nasi jagung sebagai menu tradisional dari tempat ini. Model Sambel yang digunakan menggunakan sambel mentah seperti bawang putih,merah, cabai tomat dan terasi yang dihaluskan bersamaan tanpa digoreng terlebih dahulu.
Bukan hanya makanan yang ditawarkan berbagai olahan minuman juga dijajakan diwarung ini sebagai pelengkap makan mereka, seperti adanya susu sapi murni yang disediakan di warung ini. Pengunjung dalam menikmati makanan dan minuman warung ini menyediakan gazebo” yang nyaman sebagai faktor kenyamanan dari tempat makan ini.
Dalam akses ketempat ini begitu mudah pengunjung hanya perlu mengikuti rute dari bunderan pacet berbelok kiri ke arah trawas, lalu lurus sampai menemui jembatan sehabis turunan lalu berbelok ke kanan, warung tersebut berada di kiri jalan dan dilengkapi papan nama warung yang berada di depan waktu tempuh kurang lebih 10 menit dari bunderan pacet.
Untuk parkir pengunjung yang membawa mobil diparkirkan di bahu jalan, sedangkan pengunjung yang bawa sepedah motor langsung masuk ke warung dengan melalui jembatan kayu yang menghubungkan warung tegal watu ini dengan bahu jalan.
“Mungkin kekurangan kita terletak di fasilitas parkir karena tempatnya yang mepet sekali dengan sungai dan tidak begitu luas jadi agak susah untuk permasalahan itu, untuk saat ini pengunjung yang membawa mobil ditaruh dijalan depan bahu” jalan dan sepedah masuk ke area samping warung ini,” terang warsini.
Warung ini buka dari jam 08.00 WIB sampai dengan 18.00 setiap hari dari senin sampai dengan minggu. Pengunjung yang ingin merasakan kenikmatan olahan kuliner dan pemandangan view yang alami ala pedesaan pengunjung cukup merogoh kocek yang ramah dikantong, dengan harga menu masakan dimulai dari Rp. 14.000 sampai dengan Rp. 22.000. Dengan harga segitu pengunjung bisa menikmati sajian yang ada diwarung tegal watu ini.
Salah satu pengunjung bernama andi beserta teman” nya yang hbis dari mendaki di gunung pacet menjelaskan, “untuk tempat sangat nyaman dan pemandangan juga sejuk apalagi kita capek hbis turun gunung pastinya ingin menikmati makanan dengan tenang bukan hanya itu harganya yang murah serta rasanya yang enak menjadikan saya sangat puas dalan menikmati makanan diwarung ini,” terangnya.
Pengunjung lain khodijah ibu beserta keluarganya yang hbis berwisata di pacet menerangkan, “vibes dari tempat ini sangat ashri apalagi konsep ala pedesaan ini mengingatkan saya akan kondisi di kampung halaman ditambah lagi olahan nasi jagung yang enak menjadikan tempat ini sangat recommended bagi pecinta nasi jagung,” ujar khodijah.
Dengan berbagai macam sajian makanan serta lokasi dari tempat ini yang strategis dengan view hamparan sawah ashri dan pegunungan penanggungan serta aliran sungai membuat tempat ini ramai dikunjungi oleh pembeli lokal mojokerto sampai luar mojokerto
Harapan besar warsini adalah supaya tempat ini akan mudah dalam seluruh fasilitasnya terutama tempat parkir.
“Mungkin kedepannya ingin memperbaiki dari segi parkiranya supaya parkiran bisa menjadi satu tempat, dan juga kedepannya agar warung ini lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas,” pungkasnya.
penulis: Yusril
editor: Kaylla