Malang, sekilasmedia.com– Isu mengenai hilangnya sejumlah mahasiswa pasca demonstrasi menolak Undang-Undang TNI di Kota Malang akhirnya mendapat klarifikasi. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pos Malang memastikan bahwa tidak ada peserta aksi yang hilang atau ditahan oleh kepolisian.
Koordinator LBH Pos Malang, Daniel Siagian, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pendampingan hukum dan memastikan keberadaan sembilan orang yang sebelumnya dikabarkan hilang. Dari jumlah tersebut, enam orang diketahui diamankan polisi usai aksi demonstrasi berujung ricuh, sementara tiga lainnya telah kembali ke rumah masing-masing dalam kondisi sehat.
“Kami telah mengonfirmasi bahwa YA, IKB, dan TVH alias Dino sudah kembali ke rumah dalam keadaan baik-baik saja,” ungkap Daniel pada Rabu (26/3/2025).
Sementara itu, enam orang yang sempat diamankan terdiri dari MTA (24), FG (24), ANR (24), RAW (21), serta FDA (16) dan DRK (18) yang masih berstatus pelajar dan mahasiswa. Mereka diamankan oleh kepolisian untuk menjalani pemeriksaan serta mendapat perawatan medis dari Dokkes Polresta Malang Kota.
Daniel juga menambahkan bahwa pemeriksaan kesehatan kembali dilakukan terhadap para peserta aksi yang sempat diamankan guna memastikan kondisi mereka pasca demonstrasi.
Dengan adanya klarifikasi ini, LBH Pos Malang berharap dapat meredam informasi yang simpang siur mengenai dugaan peserta aksi yang hilang.
“Kami ingin memastikan bahwa informasi yang beredar di publik bisa dipahami dengan benar, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan oleh isu yang tidak akurat,” tegas Daniel.
LBH Pos Malang juga menegaskan komitmennya untuk mendampingi para mahasiswa dan pelajar yang terlibat dalam insiden tersebut secara transparan, bekerja sama dengan kepolisian demi memastikan penegakan hukum yang adil dan akuntabel.
Di sisi lain, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Sholeh, menyatakan bahwa enam peserta aksi yang diamankan telah diserahkan sepenuhnya kepada LBH Pos Malang untuk pendampingan lebih lanjut.
“Sudah kami serahkan sepenuhnya kepada LBH Pos Malang untuk pendampingan selanjutnya,” ujar Kompol Sholeh.
Diketahui, aksi demonstrasi pada Minggu (23/3) diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai elemen. Namun, aksi tersebut berujung ricuh dengan adanya upaya pembobolan dan pembakaran area depan Gedung DPRD Kota Malang.
Dengan kepastian ini, LBH Pos Malang berharap seluruh pihak dapat memahami situasi dengan lebih jelas dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak akurat.
Penulis : S Basuki
Editor: Kaylla