Mojokerto,Sekilasmedia.com- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto melakukan nota kesepakatan dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto. Penandatanganan nota kesepakatan yang digelar di Aula Lapas Kelas IIB Mojokerto tersebut bertujuan untuk sarana publikasi kepada masyarakat.
Ketua PWI Mojokerto, Aminudin Ilham mengatakan, Lapas Kelas IIB dibawah kepemimpinan Kalapas Rudi Kristiawan menjadi Lapas Kelas IIB Mojokerto pertama yang melakukan nota kesepakatan dengan PWI Mojokerto. “Ini yang pertama kita MoU dengan pihak Lapas Mojokerto,” ungkapnya, Rabu (26/3/2025).
Wartawan JTV ini berharap, dengan nota kesepakatan antara Lapas Kelas IIB Mojokerto dan PWI Mojokerto diharapkan meningkatkan sinergitas dan kerjasama dalam publikasi. Mudah-mudahan dengan keterbukaan dari Lapas Kelas IIB Mojokerto, kegiatan yang ada bisa dipublikasikan oleh teman-teman PWI Mojokerto.
Sementara itu, Kalapas Kelas IIB Mojokerto Rudi Kristiawan mengatakan, jika tanpa bantuan rekan-rekan media selama ini, ia tidak bisa seperti saat ini. “Semua rekan-rekan media saya rangkul semua karena saya menganggap rekan-rekan media adalah keluarga saya. Itulah yang mungkin menjadikan saya bisa duduk di sini saat ini,” katanya.
Dimanapun ia bertugas, lanjutnya, rekan-rekan media lah yang mensupport. Menurutnya sebagus apapun Lapas Kelas IIB Mojokerto bekerja, namun jika tidak ada dukungan dari rekan-rekan media maka tidak ada artinya. Ia menekankan kepada jajarannya untuk tidak menjauhi atau menjaga jarak dengan rekan-rekan media.
“Selama ini sudah berjalan baik koordinasinya, dengan MoU ini keterbukaan informasi publik semakin terjamin. Kami tidak menutup diri kepada rekan-rekan media, dengan MoU ini diharapkan hubungan kita simbiosis mutualisme. Tujuannya MoU ini sebagai sarana publikasi kami kepada masyarakat,” katanya.
Masih kata Kalapas, tanpa bantuan rekan-rekan media, masyarakat tidak akan melihat kinerja, pembinaan dan kegiatan yang ada di Lapas Kelas IIB Mojokerto. MoU tersebut juga untuk menjaga kinerja jajarannya dalam menjalankan tugas sehingga tidak ada yang menyimpang dari tugas yang ada.
“Jika ada suara sumbang di luar yang menyebut ada salah satu oknum dari anggota saya melanggar atau menyimpang dari tugas, baik itu penyelundupan HP, narkoba, pungli, pemerataan, penyalahgunaan wewenang, penipuan dan sebagainya, tolong laporkan ke saya supaya saya bisa tindak langsung dan cepat,” harapnya.
Tak hanya di lingkup Lapas Kelas IIB Mojokerto saja, namun tegasnya, pembangunan di Kabupaten dan Kota Mojokerto juga tergantung dari pemberitaan rekan-rekan media. Sebagus apapun Bupati dan Wali Kota membangun Mojokerto namun tanpa pemberitahuan dari rekan-rekan media tidak akan berarti.
“Selain sebagai sarana evaluasi kami, kami menunjukkan rekan-rekan PWI, wartawan di sekitar Mojokerto ini sebagai corong informasi kami kepada masyarakat dan informasi ke dalam. Rekan-rekan media punya target dan kami bantu menyajikan data informasi dari Lapas melalui MoU ini. Dengan adanya MoU ini, kinerja kita kedepan lebih baik,” tegasnya.
Jajaran Lapas Kelas IIB Mojokerto berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga binaan. MoU dengan PWI Mojokerto tersebut juga melupakan inovasi Lapas Kelas IIB Mojokerto dalam rangka proses Zona Integritas Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)
“Ini merupakan capaian yang luar biasa Lapas Kelas IIB Mojokerto di tahun sebelumnya mendapatkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi. Itu sangat sulit sekali, tidak ada narkoba, tidak ada pengaduan, tidak ada masalah, tidak ada penyimpangan, menjaganya sangat susah sekali. Dan target kita tahun ini bisa melaju ke WBBM dan kami berharap MoU ini bisa berjalan baik kedepannya,” pungkasnya.
Penulis: Misti
Editor: Erik