Kuliner

Lafayette Coffee & Eatery, Resto Kekinian Bernuansa Klasik di Jantung Kota Malang

×

Lafayette Coffee & Eatery, Resto Kekinian Bernuansa Klasik di Jantung Kota Malang

Sebarkan artikel ini

penulis Basuki , Editor kaylla

Lafayette Coffee & Eatery yang tidak pernah sepi dari pengunjung penikmat kuliner di Kota Malang (foto S Basuki / sekilasmedia.com).

Malang, sekilasmedia.com- Terletak di kawasan strategis Jalan Semeru No. 2, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Lafayette Coffee & Eatery hadir sebagai salah satu destinasi kuliner yang menggabungkan nuansa klasik Eropa dengan sajian kuliner modern. Berdiri di sudut perempatan kawasan bersejarah Kayutangan Heritage, tempat ini tak pernah sepi dari kunjungan para pencinta kuliner, baik lokal maupun wisatawan.

Buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 22.00 WIB, Lafayette menawarkan pengalaman bersantap yang unik, mengusung konsep “feel like home” dalam desain interiornya yang tersebar di tiga lantai. Setiap sudut ruang didekorasi dengan gaya tempo dulu: dari pintu, jendela, hingga perabotannya, berpadu manis dengan nuansa modern yang hangat dan nyaman.

Yang menarik, pengunjung dapat memilih untuk menikmati hidangan mereka di area rooftop lantai tiga. Di sisi kiri, tersedia meja-meja kecil untuk bersantai sambil menyantap hidangan di bawah langit terbuka Kota Malang. Sementara sisi kanan area rooftop ditata menyerupai ruang makan keluarga, cocok untuk acara privat bernuansa semi-formal.

BACA JUGA :  Cafe Elinor, Tempat Favorit Baru dengan Konsep Modern dan Nyaman

Lafayette menyuguhkan beragam menu, mulai dari kuliner Nusantara hingga hidangan internasional. Untuk hidangan khas Indonesia, harga berkisar antara Rp24.000 hingga Rp155.000. Menu Western ditawarkan mulai dari Rp24.000 hingga Rp165.000. Tersedia pula aneka camilan dengan harga terjangkau, mulai dari Rp18.000 hingga Rp26.000. Minuman seperti smoothie, jus buah, serta kopi dengan sentuhan es krim dan susu turut melengkapi pilihan menu yang menggugah selera.

Meski mengusung tampilan elegan dan eksklusif, Lafayette tetap ramah di kantong. “Kami ingin semua kalangan merasa nyaman, tidak hanya dari segi suasana tetapi juga harga,” ujar Abdul Rozaq, selaku penanggung jawab operasional. Selasa (22/4).

Namun, hal yang paling membedakan Lafayette dengan kafe dan restoran lainnya adalah latar musiknya. Alih-alih memainkan musik pop atau jazz, Lafayette justru memperdengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an (murrotal) dari para imam besar Masjidil Haram, menciptakan atmosfer tenang dan syahdu di tengah hiruk pikuk kota.

BACA JUGA :  Durian Ngantang Malang Jadi Primadona Buah Eksotis dengan Cita Rasa Istimewa

Keunikan lainnya terletak pada penggunaan tiga bahasa—Indonesia, Inggris, dan Arab—dalam penunjuk arah dan kutipan-kutipan inspiratif yang tersebar di seluruh area. Hal ini mencerminkan latar belakang sang pemilik, Yusuf Basalamah, seorang pengusaha keturunan Arab asal Malang yang juga aktif mengembangkan usaha syariah.

Didirikan sekitar empat tahun lalu, Lafayette Coffee & Eatery menjadi satu-satunya restoran di Malang yang mengusung konsep klasik bernuansa Islami seperti ini. Meski demikian, pihak manajemen saat ini belum memiliki rencana ekspansi ke kota lain. “Fokus kami saat ini adalah menjaga kualitas pelayanan dan pengalaman terbaik bagi setiap pengunjung yang datang,” tambah Rozaq.

Dengan segala keunikan dan keistimewaannya, Lafayette Coffee & Eatery bukan sekadar tempat makan, melainkan sebuah destinasi yang menawarkan pengalaman kuliner dan suasana yang membekas dalam ingatan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *