Gresik, Sekilasmedia.com – Polres Gresik melalui Satreskrim Polres Gresik bersama Tim Forensik RS Polda Jatim melakukan ekshumasi dan autopsi pada jenasah NA, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Jogodalu Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik pada Senin (14/4/2025).
Hal tersebut dilakukan setelah keluarga almarhummah NA melaporkan dugaan kejanggalan pada kondisi sekujur tubuh jenasah ibu dua anak warga Desa Ganggang Kecamatan Balongpanggang, terutama saat dimandikan sebelum dimakamkan pada Sabtu (12/4/2025) di rumah kerabat almarhum NA Desa Jogodalu Kecamaran Benjeng.
Menurut tante almarhumah NA, Nikmatus Sa’adah (32), bahwa saat korban dibawah ke rumah sakit Wates Husada Balongpanggang padaJumat malam (11/4/2025), pihak keluarga menemukan kejanggalan tubuh NA terutama pada leher ada tanda warna merah (tanpa menyebutkan karena apa).
” Dan lebih kagetnya kami, saat memandikan jenasah NA. Pada kepala bagian belakang saat diraba benjolan genjur/lunak seperti ada penggumpalan darah. Atas kejanggalan tersebut, seusai dimakamkan, pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik. Kami ingin mengetahui penyebab meninggalnya keponakan kami,” terangnya.
Diketahui, sesuai informasi yang berhasil dihimpun dari keluarga korban bahwasannya almarhumah Nur Ainiya (NA) (24) dan Muhammad Irvan (MI) (26) merupakan pasangan suami istri dan dikaruniai 2 orang anak, yang pertama laki-laki usia 7 tahun dan kedua perempuan usia 10 bulan. Keluarga kecil itu, tinggal di Desa Ganggang Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik.
Saat di lokasi, Kasatreskrim Polres Gresik AKP Abid Uais Al-Qarni kepada wartawan menerangkan bahwa setelah mendapat laporan dari keluarga korban NA, akhirnya kita putuskan untuk berkoordinasi dengan tim kedokteran forensik, sehingga kita bisa melaksanakan kegiatan ekshumasi hari ini, berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala.
” Dari pelaksanaan sendiri, dimulai jam 09.00 WIB dan baru selesai sekarang, atau sekitar 3 jam. Hasil ekshumasi selanjutnya akan kami laporkan/report lalu dikirim ke dokter forensik untuk diuji maupun ke labfor Polda Jatim,” ujarnya.
Terkait dengan kesimpulan, Kasatreskrim Polres Gresik menambahkan pihaknya belum bisa menentukan saat ini, karena masih melakukan serangkaian penyelidikan. Hal ini masih menjadi salah satu rangkaian untuk kelengkapan dalam menemukan fakta-fakta di lapangan.
Sejauh ini, saksi yang telah diperiksa oleh Satreskrim Polres Gresik berasal dari keluarga korban maupun suami korban sendiri, total ada tiga orang saksi. Untuk suami korban telah kita periksa kemarin Minggu malam (13/4/2025).
Sementara terkait informasi sebelumnya jika suami korban melakukan percobaan bunuh diri dengan cairan pembersih lantai (Superpel). Ternyata pihak Satreskrim Polres Gresik sendiri masih mendalami kasus ini, terutama lebih fokus pada dugaan/ganjalan yang dialami korban yang meninggal dunia, sehingga tidak bias kemana-mana. Jadi fokus terhadap apa yang terjadi sebenarnya, yang dialami korban, imbuhnya.
Sedangkan tim yang diturunkan pada kegiatan ekshumasi kali ini dari Polres Gresik meliputi Unit Identifikasi didampingi Unit PPA dan Reskrim, lalu Tim forensik dan Labfor Polda Jatim.
Diakhir wawancaranya, AKP Abid menyebutkan bahwa terkait temuan hasil ekshumasi selanjutnya, akan kami sampaikan setelah hasil dari dokter forensik dan labfor Polda Jatim, turun.
Pelaksanaan kegiatan ekshumasi sendiri dijaga ketat oleh personil Polres Gresik dan jajarannya.
