Gresik, Sekilasmedia.com – Anggota DPRD Propinsi Jawa Timur asal fraksi PDI Perjuangan Hasanuddin SH., MH menyapa dan bersilaturahmi dengan konstituennya se Kecamatan Menganti pada Selasa (20/5/2025), bertempat di warung makan Pak Wito 2 Desa hendrosari Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik.
Dalam kegiatan ini, legislatif asal Kecamatan Tambak Bawean mengangkat topik tentang peningkatan kesadaran pentingnya pertanian di Jawa Timur, dengan dihadiri dua pemateri yaitu Abdul Hakam dan Salim Bahron selaku praktisi di bidang pertanian.
Di hadapan undangan, Hasanuddin Anggota DPRD Propinsi Jawa Timur pada kesempatan ini menyampaikan bahwa acara ini bagian dari inisiasi DPRD Jatim untuk menyapa atau memberikan pemahaman kepada masyarakat salah satunya yaitu terkait persoalan pertanian di Jawa timur.
” Dengan kehadiran bapak/ibu, kami bisa bersilaturahmi dan menyapa njenengan (anda) semua sekaligus berbagi ilmu dan pengetahuan tentang pertanian, terutama di Jawa Timur,” ujarnya
Menginjak pada sesi pemyampaian materi terkait peningkatan kesadaran pentingnya pertanian di Jatim, salah satu pemateri/ narasumber Abdul Hakam mencuplik dawuh Mbak Hasyim Asyari bahwa petani adalah tuan dari negeri ini atau petani sejati di negeri ini. Maksudnya petani yang memproduksi padi dengan menanam tanaman padi untuk ketersediaan pangan bagi masyarakat luas terutama padi sebagai makanan pokok.
Di zaman modern ini, kembali Hakam mengingat agar masyarakat tidak bosan-bosan untuk bertani, dan Isu nasional program utama sampai hari ini, di sektor pertanian terkait stock pangan. Oleh karena itu kita tetap menjaga ketahanan pangan sehingga ketersediaan pangan tercukupi.
Istilah pertanian disini,bukan hanya tanam padi melainkan pertanian secara luas. Bisa pertanian sayur atau buah-buahan. Dengan metode baru seperti hidroponik yang memanfaatkan lahan sempit.
Hakam juga menjelaskan berbagai tantangan kaum petani saat ini dalam usaha pertaniannya, pertama kurangnya lahan pertanian namun itu semua bisa diatasi dengan sistem organik.
Lebih lanjut Hakam menegaskan jika isu pertanian sangat strategis bagi stabilitas ketahanan pangan di negeri ini. Diketahui Indonesia suplus pangan dimana ketersediaan pangan yang melimpah akan menjaga kemandirian kita. Ketersediaan ketahanan pangan bagi rakyat, dan para petani merupakan pejuang di sektor pertanian.
Kedua, menjaga kebelanjutan lingkungan kita, kalau tidak ditanami maka lahan tersebut akan beroh atau tandus. Ketiga, bertanam disini bukan hanya bertanam padi, tetapi bisa memanfaatkan luas lahan dengan metode hidroponik.
Keempat, perubahan iklim, hal tersebut kemudian disikapi komunitas dengan sistem irigasi modern. Maka penting dilakukan antisipasi terhadap hal tersebut dengan melakukan inovasi.
Menengok jaman dulu, belum ada istilah hidroponik maupun green fund atau lainnya. Sementara itu, diakui atau tidak bahwasannya lahan orangtua kita saat ini sudah banyak berubah fungsi untuk industri dan perumahan.
Selanjutnya kelima kelangkaan pupuk, memicu kenaikan biaya produksi pertanian di semua lini, berakibat petani merugi saat dijual ke pasar atau ke Bulog. Akhirnya, petani malas bercocok tanam dan banyak alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman atau pabrik.
Untuk itu, mari kita kembali pada sektor pertanian selain perikanan dan kelautan sebagai soko guru ketahanan pangan nasional sekaligus program prioritas pemerintah Prabowo Subianto.