
Karangasem,Sekilasmedia.com –
Masyarakat Desa Adat Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, hingga kini belum menyetujui kompensasi Rp 20 juta atas pembangunan dermaga Pertamina, meski sudah dimulai.
Penolakan itu terungkap, setelah PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Manggis Jatim Bali Nusra melakukan sosialisasi rencana perpanjangan jetty atau pembangunan dermaga menjorok ke laut di dermaga Pertamina.
Dalam pertemuan tersebut, pihak kontraktor yakni PT WK (Wijaya Karya) dan Pertamina sepakat memberikan kompensasi sebesar Rp 20 juta per bulan. Namun warga Desa Adat Ulakan masih belum menyetujui dengan berbagai alasan.
Salah satunya alasannya, mengenai dampak dari proyek perpanjangan jetty yang bisa menimbulkan abrasi. Serta janji janji Pertamina yang sampai saat ini tidak ada kontribusinya.
Manager PT Wika (Wijaya Karya) Dedy mengatakan, pihaknya telah memproses kompensasi adanya proyek itu sebesar Rp 20 juta ke desa adat setiap bulan. Sebab nominal itu telah diberlakukan di desa tetangga Desa Adat Tanah Ampo.
“Dampak dari proyek itu, kami beri kompensasi Rp 20 juta untuk Desa Adat Ulakan,” ucap Deddi dikutip dari Nusa Bali.
Salah satu tokoh Desa Ulakan, I Wayan Gede Susila, menyayangkan sikap Pertamina karena pembangunan di laut sudah dimulai, tapi sosialisasinya menyusul. Ia juga menyentil timbal balik dengan adanya perpanjangan jetty ini.
“Kami belum mau menerima nilai kompensasi tersebut. Hanya dapat Rp 20 juta selama ada proyek, tidak bisa. Kami yang dapat dampaknya selanjutnya, kalau bisa selama ada Pertamina kompensasinya lebih dari Rp 20 juta,” tegasnya.
Sementara Prajuru Desa Adat Ulakan, Kadek Sukertina ikut menimpali, bahwa dari tahun 1996, sejak dermaga Pertamina ini berdiri, desa Ulakan belum dapat CSR. “Dulu pernah ada penambahan tangki, Pertamina hanya berjanji janji, tidak ada kontribusinya,” ungkapnya.
Usai melakukan pertemuan dengan masyarakat dan sejumlah para tokoh di Wantilan Pura Puseh, Desa Adat Ulakan, perwakilan Pertamina Fathoni memilih diam dan enggan memberikan tanggapan.
Untuk diketahui Depo Manggis memiliki luas wilayah 17,2 hektare hingga ke bibir Pantai Labuhan, Desa Antiga, Kecamatan Manggis. Selama ini telah melayani 124 SPBU di seluruh Bali.
Di Depo Pertamina ini, untuk Dermaga I, mampu menyandarkan sekali tanker kapasitas BBM hingga 35.000 kilo liter, melayani Bali, NTB, NTT, Jatim dan Madura.