Malang,Sekilasmedia.com– Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Malang kembali menggelar Malang BI Youth Tiful Festival (MBF) 2025, sebuah ajang sinergi inovasi antara pelaku UMKM dan ekonomi syariah. Mengusung tema “Sinergi Inovasi UMKM & Ekonomi Syariah: Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan dan Kemandirian Ekonomi Regional”, festival ini berlangsung selama lima hari, mulai 30 Juli hingga 3 Agustus 2025, di Grand Hall Malang Town Square (Matos).
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat membuka secara resmi gelaran MBF 2025, menyampaikan apresiasinya kepada Bank Indonesia atas penyelenggaraan event strategis ini. Menurutnya, MBF 2025 menjadi bukti nyata upaya kolektif dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan, dengan mengedepankan potensi lokal dan kolaborasi lintas sektor di wilayah Malang Raya, Pasuruan, hingga Probolinggo.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa penguatan UMKM dan pengembangan ekonomi syariah bukan hanya bisa berjalan beriringan, namun juga saling memperkuat. Sinergi ini akan memperkokoh ketahanan ekonomi lokal di tengah tantangan global,” ujar Wahyu Hidayat.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan komunitas pelaku usaha dalam mendorong UMKM naik kelas. Menurutnya, penguatan UMKM harus diarahkan agar lebih modern, inovatif, serta mampu menembus pasar ekspor dan menjadi bagian dari rantai pasok nasional maupun global.
“Inilah esensi UMKM naik kelas: meningkatkan kualitas, memperluas akses pasar, dan mengintegrasikan diri dalam ekosistem ekonomi yang lebih besar,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala KPw BI Malang, Febrina, menjelaskan bahwa MBF 2025 merupakan bagian dari komitmen Bank Indonesia dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan penguatan ekonomi syariah. Festival ini, kata Febrina, sejalan dengan semangat program Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang telah diinisiasi sejak tahun 2016.
“MBF 2025 adalah salah satu bentuk konkret peran Bank Indonesia dalam mendorong penggunaan produk dalam negeri dan memperkuat ekosistem ekonomi berbasis komunitas dan nilai-nilai syariah,” tuturnya.
Febrina juga menambahkan, festival ini menjadi platform kolaboratif lintas sektor yang berperan penting dalam memajukan UMKM dan ekonomi syariah di wilayah kerja BI Malang. Ia berharap MBF 2025 mampu mempererat sinergi antar pemangku kepentingan demi terwujudnya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Gelaran MBF tahun ini menghadirkan beragam kegiatan seperti pameran produk unggulan, talk show, business matching, workshop, hingga kompetisi kreatif.
Sebanyak 38 UMKM berpartisipasi dalam pameran yang menampilkan produk wastra, kriya, fesyen, hingga kuliner. Event ini turut didukung oleh Dekranasda, perbankan, OJK, Bea Cukai, Disnaker PMPTSP, serta melibatkan tiga pondok pesantren dan dua lembaga halal center sebagai bentuk integrasi antara sektor usaha dan nilai-nilai syariah.