Mojokerto,Sekilasmedia.com-Seorang perempuan berinisial AT (28), warga Kelurahan Gedongan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, nyaris melakukan aksi nekat dengan menceburkan diri ke aliran Sungai Brantas di kawasan Dam Rolak Songo, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Kamis sore (3/7/2025). Beruntung, aksi tersebut berhasil digagalkan oleh anggota Kepolisian Resor (Polres) Mojokerto yang tengah melakukan patroli rutin di kawasan tersebut.
Kanit Patroli Samapta Polres Mojokerto, Aipda Arik Hidayat, S.H., mengungkapkan bahwa kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 16.45 WIB. Saat itu, ia bersama beberapa anggota sedang menyusuri jalur patroli rutin di area Dam Rolak Songo yang memang dikenal sebagai kawasan rawan tindakan nekat.
“Ketika melintas, kami melihat seorang perempuan berdiri sendirian di tepi sungai dengan gerak-gerik mencurigakan. Kami langsung mendekat untuk memastikan kondisinya,” ujar Aipda Arik kepada wartawan.
Setelah didekati, perempuan tersebut tampak sedang menangis dan tampak emosional. Ketika diminta menjauh dari bibir sungai, AT justru berusaha melepaskan diri dan berlari ke arah aliran air. Dengan sigap, petugas langsung mengejar dan berhasil mengamankan perempuan tersebut sebelum sempat terjun ke sungai.
“AT dalam kondisi panik dan sempat memberontak. Kami tenangkan secara persuasif dan membawanya menjauh dari lokasi kejadian,” jelas Aipda Arik.
Pihak kepolisian kemudian menghubungi keluarga AT dan membawanya ke Mapolres Mojokerto untuk mendapatkan pendampingan lebih lanjut. Diduga kuat, aksi nekat tersebut dipicu oleh permasalahan pribadi yang tengah dihadapi AT.
“Setelah dilakukan pendekatan, AT mengaku sedang mengalami tekanan batin yang cukup berat. Kami telah menghubungi pihak keluarga dan akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk pendampingan psikologis,” imbuhnya.
Aksi heroik anggota Polres Mojokerto ini pun mendapat apresiasi dari masyarakat sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut. Banyak warga mengaku prihatin atas maraknya aksi nekat yang belakangan terjadi di wilayah Mojokerto.
“Kami terus mengintensifkan patroli di lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi tempat aksi nekat. Kami juga mengajak masyarakat untuk saling peduli dan segera melapor jika menemukan warga yang tampak ingin menyakiti diri sendiri,” pungkasnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa perhatian terhadap kesehatan mental harus menjadi prioritas bersama. Dukungan keluarga dan masyarakat, serta kehadiran negara melalui aparat yang sigap, terbukti mampu mencegah tragedi yang lebih besar.
