Ekonomi

Harga BBM Eceran di Jember Melejit, Beredar BBM oplosan

×

Harga BBM Eceran di Jember Melejit, Beredar BBM oplosan

Sebarkan artikel ini
Merebak penjual bensin eceran ditengah krisis bbm. (Foto aurel)

Jember,Sekilasmedia.com- Khawatir bahan bakar habis, sebagian Jember Jawa Timur menyerbu seluruh SPBU. Panic buying ini menyebabkan antrian panjang di sejumlah SPBU. Antriannya pun tidak main-main mencapai 2 kilometer.

Mereka panik tidak kebagian BBM akibat Gumitir, jalur Jember-Banyuwangi ditutup total akibat perbaikan jalan yang longsor. Solusinya, mereka rela mengantri berjam-jam bahkan bermalam di sekitar lokasi SPBU menunggu SPBU buka.

“Saya mengantri dari jam 5 pagi sampe jam 11 siang, ” terang Sofi, warga Perumahan Darma Alam Kaliwates Jember.

Momen panic buying ini menjadi kesempatan emas bagi pengecer BBM. Bahkan, tidak sedikit muncul pengecer dadakan. Aji mumpung ini digunakan sebaik-baiknya dengan menaikkan harga BBM.

Satu botol pertamax dan pertamax Turbo dijual dengan harga 20 hingga 35 ribu rupiah. Laku? Pasti laku keras. Dalam hitungan menit, botol-botol BBM tersebut diburu warga.

“Daripada antri panas-panasan, mending beli eceran meski mahal, ” terang Ahmadi, warga Tegal Besar Jember.

Laku kerasnya BBM eceran dengan harga selangit membuat pengecer tidak bertanggung menjadi serakah hingga berbuat curang.

Demi meraup keuntungan fantastis, pengecer tidak bertanggung jawab tersebut mengoplos BBM dengan air.

Akibatnya, bisa ditebak. Kendaraan yang menggunakan BBM oplosan mogok dan rusak.

Santo, warga Pakusari Jember adalah korbannya. Bapak tiga anak ini mendadak membengkelkan mobilnya pasca membeli pertamax Turbo eceran. Mobilnya tiba-tiba mati.

“Selama perjalanan dari Pakusari sampe Jember beberapa kali mobil saya mati. Saya tidak berani kencang. Takut tiba-tiba mati dan ada mobil atau motor di belakang,” terangnya.

Santo mengaku membeli pertamax Turbo melalui telepon. “Seorang teman yang menyarankan membeli BBM eceran kenalannya. Dan tidak lama, pengecer tersebut datang dengan membawa jirigen besar. Saya bayar 600 ribu rupiah. Biasanya 500 ribu tanki mobil saya full. Namun isi BBM eceran 600 ribu cuman setengah aja, ” jelasnya panjang lebar.

Awalnya Santo tidak curiga mobilnya sering mati karena BBM oplosan yang dibelinya. Namun saat dibawa ke bengkel, barulah diketahui jika tangki mobilnya berisi BBM oplosan.

Nasib sama dialami Sigit, warga Sumbersari Jember. Mahasiswa semester 3 ini mengaku motornya sering mati usai isi BBM di pengecer.

Sigit membeli sebotol penuh ukuran botol air mineral 1,5 liter dengan harga 50 ribu rupiah.

“Warna bensinnya merah. Kebetulan motor saya kehabisan bensin. Saya kemudian DM (direct message) orang yang jual bensin melalui medsos. Dan ternyata oplosan, ” katanya.

Bukannya bahagia mendapat bensin tanpa antri malah keluar uang dadakan karena harus ke bengkel.

“Mau tidak mau, saya ke bengkel untuk kuras isi tangki, ” keluhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *